Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh, Jamaluddin Idham, memimpin langsung upaya penanggulangan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh. Sejak awal bencana, kader dan relawan partai telah diterjunkan ke lapangan untuk menyalurkan bantuan dan mendata wilayah terdampak, meliputi Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, hingga Aceh Utara.
Gerakan kemanusiaan ini diperkuat oleh respons Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melalui Ketua Bidang Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, yang mulai fokus pada wilayah terisolir sejak 2 Desember. Salah satu fokus penanganan adalah Kecamatan Jangka di Kabupaten Bireuen, yang sulit dijangkau.
Selain logistik, Risma juga menyediakan satu unit mobil tangki air bersih untuk mengatasi krisis sanitasi di daerah terdampak.
Akses Sulit, Bantuan Tetap Tersalur
Jamaluddin Idham menjelaskan bahwa pendataan dan pemetaan dilakukan sejak hari pertama bencana. Banyak daerah yang tidak dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, seperti Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya.
“Alhamdulillah, meskipun medan yang sulit ini kami bisa tangani berkat koordinasi yang baik, kerja keras kader ditingkat DPC dan relawan bantuan dapat tersalurkan,” ujar Jamaluddin Idham dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).
Anggota DPR-RI Komisi XIII Dapil Aceh I itu menambahkan bahwa aksi kemanusiaan ini melibatkan DPC di tiap daerah terdampak, kader, dan relawan yang berjuang menembus genangan air dan lumpur untuk menjangkau desa-desa yang terisolasi.
Di Nagan Raya, bantuan pangan dan kebutuhan darurat disalurkan melalui DPC setempat untuk warga terdampak.
Hingga 8 Desember 2025, DPD PDI Perjuangan Aceh telah menjangkau 13 kabupaten melalui penyaluran bantuan berjenjang, termasuk Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Singkil, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara.
Bantuan Logistik dan Layanan Kesehatan
Operasi kemanusiaan ini mencakup pembagian 1,5 ton beras, ribuan paket sembako, pendirian dapur umum di beberapa titik, layanan air bersih, obat-obatan, hingga pembentukan relawan siaga.
“Sampai hari ini kita masih berada di lokasi bencana, kemarin itu kurang lebih sudah ada 1,5 Ton beras yang tersalurkan, ribuan paket sembako, air bersih untuk sanitasi, pendirian dapur umum, obat-obatan, dan pembentukan relawan siaga. Yang terpenting kita juga masih menunggu kedatangan RS Apung dari Batam,” ujar Idham.
Pada 3 Desember 2025, PDI Perjuangan juga mengerahkan Rumah Sakit Apung (RS Apung) ‘Laksamana Malahayati’ dari Batam menuju Langsa untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi warga di Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara.
Idham memimpin penuh koordinasi pengerahan RS Apung sebagai wujud kehadiran nyata partai.
Di Aceh Tamiang, rombongan Idham disambut hangat oleh warga desa terisolir. Warga secara spontan mengangkat ‘Salam Metal’ tiga jari khas PDI Perjuangan sebagai ungkapan terima kasih.
“Alhamdulillah, terima kasih PDI Perjuangan, terima kasih Bapak Jamaluddin Idham.” ujar seorang ibu, Yuki, warga Desa Meunasah Lhok, Pidie Jaya, sambil memeluk paket sembako, menggambarkan rasa lega dan harapan masyarakat.
Jamaluddin Idham menegaskan bahwa langkah ini merupakan komitmen jangka panjang partai untuk hadir di tengah rakyat, bahkan hingga ke desa-desa terjauh yang terisolasi akibat bencana.
“Perjalanan ini adalah wujud komitmen kami untuk hadir di tengah rakyat. Bukan hanya di kota, tetapi sampai ke desa-desa terjauh yang terisolir akibat bencana,” tuturnya. “Kami akan terus bergerak hingga seluruh masyarakat terdampak mendapatkan bantuan yang layak. Yang terpenting saat ini kami memohon doa dan support-nya semoga bencana ini cepat pulih,” pungkasnya.






