Perbincangan mengenai instrumen penilaian dalam Kurikulum Merdeka semakin mengemuka di kalangan pendidik seiring implementasinya di berbagai jenjang pendidikan di seluruh Indonesia. Guru memiliki peran sentral dalam menyusun materi ajar dan bertanggung jawab mengembangkan instrumen penilaian yang selaras dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik unik peserta didik.
Lantas, bagaimana instrumen penilaian yang tepat dan sesuai dengan prinsip penerapan Kurikulum Merdeka?
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Tiga Ranah Instrumen Penilaian Kurikulum Merdeka
Menurut jurnal “Pelaksanaan Penilaian Pendidikan Pancasila Berdasarkan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 5 Kendari” oleh Desinta, dkk (2025), instrumen penilaian dalam Kurikulum Merdeka terbagi atas tiga ranah utama. Ketiga ranah tersebut meliputi penilaian diagnostik, formatif, dan sumatif.
Ketiga jenis penilaian ini memegang peranan krusial dalam mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, memastikan bahwa setiap tahapan belajar terpantau dan dievaluasi secara komprehensif.
Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik berfungsi untuk mengidentifikasi kemampuan dasar dan kondisi awal peserta didik. Melalui penilaian ini, guru dapat memahami bakat, kompetensi, serta kelemahan yang dimiliki peserta didik, termasuk faktor-faktor penyebabnya.
Hasil dari penilaian diagnostik menjadi dasar bagi guru untuk menentukan media, model, dan strategi pembelajaran yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan individual peserta didik.
Penilaian Formatif
Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian formatif ditekankan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan sepanjang proses belajar mengajar untuk memantau perkembangan peserta didik dan merancang pembelajaran yang adaptif sesuai dengan tahap capaian belajar mereka.
Kurikulum Merdeka juga memperkuat penggunaan penilaian autentik, khususnya dalam pelaksanaan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Penting untuk dicatat bahwa dalam penilaian formatif, tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, melainkan terintegrasi.
Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran dengan tujuan mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian ini digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan.
Dalam konteks Merdeka Belajar, penilaian sumatif juga mempertimbangkan kemampuan peserta didik dalam belajar mandiri serta inisiatif yang ditunjukkan selama seluruh proses pembelajaran.
Contoh Konkret Instrumen Penilaian Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Berikut adalah contoh konkret instrumen penilaian Kurikulum Merdeka yang disusun berdasarkan tiga ranah penilaian (diagnostik, formatif, dan sumatif) sesuai prinsip pembelajaran yang berpusat pada peserta didik:
Jenjang Sekolah Dasar (SD/MI)
- Contoh instrumen penilaian diagnostik: Instrumen ini dirancang untuk mengidentifikasi pemahaman awal siswa terhadap materi pelajaran.
- Contoh instrumen penilaian formatif: Instrumen yang digunakan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran, seperti observasi partisipasi atau tugas singkat.
- Contoh instrumen penilaian sumatif: Instrumen yang mengevaluasi pencapaian kompetensi siswa di akhir unit pembelajaran atau semester.
Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)
- Contoh instrumen penilaian diagnostik: Instrumen untuk mengukur kesiapan siswa dalam menerima materi baru atau mengidentifikasi kesulitan belajar.
- Contoh instrumen penilaian formatif: Instrumen yang mendukung umpan balik berkelanjutan, seperti proyek kelompok atau presentasi.
- Contoh instrumen penilaian sumatif: Instrumen yang menilai penguasaan materi secara menyeluruh pada akhir periode pembelajaran.
Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/MA)
- Contoh instrumen penilaian diagnostik: Instrumen untuk memetakan kemampuan awal siswa dalam mata pelajaran yang lebih kompleks atau lintas disiplin.
- Contoh instrumen penilaian formatif: Instrumen yang mendorong pemikiran kritis dan kolaborasi, seperti studi kasus atau debat.
- Contoh instrumen penilaian sumatif: Instrumen yang mengukur kompetensi akhir siswa, seringkali dalam bentuk ujian komprehensif atau portofolio akhir.
Contoh-contoh instrumen penilaian Kurikulum Merdeka di atas menunjukkan bahwa asesmen dirancang secara berkelanjutan dan fleksibel. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan, perkembangan, serta karakteristik unik peserta didik di setiap jenjang pendidikan, memastikan proses evaluasi yang holistik dan relevan.






