OpenAI secara resmi meluncurkan fitur terbaru “Thinking Time Toggle” untuk aplikasi ChatGPT versi mobile. Pembaruan ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan kapasitas berpikir kecerdasan buatan (AI) sesuai dengan kebutuhan, terutama saat memproses perintah yang lebih kompleks.
Fitur ini menghadirkan dua opsi utama: Standard Thinking dan Extended Thinking. Sebelumnya, pengguna ChatGPT di perangkat Android yang mengaktifkan mode Thinking hanya diarahkan pada opsi Standard Thinking. Mode ini menggunakan daya komputasi lebih ringan, namun memiliki keterbatasan dalam menganalisis pertanyaan yang membutuhkan pemrosesan mendalam.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Mengutip Bleeping Computer, melalui pembaruan ini, ChatGPT versi ponsel kini menawarkan pengalaman yang setara dengan versi desktop. Pengguna dapat memilih Extended Thinking untuk kapasitas berpikir yang lebih besar, memungkinkan ChatGPT melakukan analisis lebih mendalam dan menyajikan jawaban yang komprehensif. Namun, fitur sakelar waktu berpikir ini belum tersedia untuk semua pengguna, melainkan dibatasi hanya bagi pelanggan ChatGPT Plus.
Selain peningkatan pada versi mobile, OpenAI juga memperkenalkan sejumlah pembaruan untuk pengguna ChatGPT versi desktop. Salah satunya adalah fitur formatting blocks. Fitur ini dirancang untuk menyesuaikan tampilan antarmuka sesuai dengan jenis tugas yang sedang dikerjakan pengguna.
Sebelumnya, hasil penulisan seperti email atau draf dokumen ditampilkan dalam format respons standar. Kini, formatting blocks menghadirkan tampilan editor mini yang dilengkapi toolbar penyuntingan di area rich-text, menjadikan proses menulis dan mengedit konten lebih praktis dan efisien.
OpenAI Perkenalkan GPT-5.2, Penantang Utama Gemini 3 Pro
OpenAI sebelumnya juga telah meluncurkan GPT-5.2, model kecerdasan buatan terbaru yang diklaim memiliki respons lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya dan menjadi penantang utama Gemini 3 Pro. Peluncuran ini bertepatan dengan pengumuman kerja sama lisensi Sora bersama Disney, menandai langkah agresif OpenAI di tengah persaingan AI global yang semakin ketat.
Mengutip newsroom di situs OpenAI pada Minggu, 21 Desember 2025, GPT-5.2 membawa peningkatan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk pembuatan spreadsheet, penyusunan presentasi, penulisan kode, pemahaman gambar, hingga pengelolaan konteks panjang dan proyek kompleks multi-tahap.
Varian paling canggih, GPT-5.2 Thinking, diklaim unggul jauh dibanding GPT-5.1. OpenAI menyebut, model AI ini menghasilkan kesalahan faktual 30 persen lebih sedikit. Peningkatan ini menyasar kebutuhan profesional seperti riset, penulisan, analisis, dan dukungan pengambilan keputusan.
“Bagi para profesional, ini berarti lebih sedikit kesalahan saat menggunakan model untuk penelitian, penulisan, analisis, dan dukungan pengambilan keputusan, menjadikan model ini lebih dapat diandalkan untuk pekerjaan berbasis pengetahuan sehari-hari,” tulis OpenAI.
Model baru ini juga diklaim lebih baik dalam hal percakapan. OpenAI menyatakan GPT-5.2 Instant mengalami peningkatan jelas dan mampu menjawab pertanyaan informasi, panduan langkah, penulisan teknis, hingga terjemahan yang dibangun berdasarkan nada percakapan yang lebih hangat seperti yang dikenalkan pada GPT-5.1 Instant.
OpenAI memikul ekspektasi besar setelah rilis GPT-5 pada awal 2025 menuai kritik dari banyak pengguna yang mengeluhkan jawaban “kurang cerdas” dan karakter model yang terasa datar. Kondisi ini bahkan memunculkan seruan agar OpenAI mengembalikan GPT-4o. Melalui GPT-5.2, OpenAI berupaya memulihkan kepercayaan pengguna sekaligus menunjukkan keseriusannya menghadapi tekanan dari kompetitor seperti Gemini 3 Pro.
ChatGPT Images Diperbarui: Lebih Cepat dan Presisi
Pada Kamis, 18 Desember 2025, OpenAI juga meluncurkan ChatGPT Images versi terbaru yang ditenagai oleh model gambar paling mumpuni milik perusahaan saat ini, yakni gpt-image-1.5. Pembaruan ini telah tersedia secara global, termasuk bagi pengguna di Indonesia, dan dapat diakses oleh seluruh pelanggan, baik itu Free, Go, Plus, hingga Pro.
“Hari ini, OpenAI meluncurkan ChatGPT Images versi terbaru dari yang didukung oleh model gambar paling mumpuni yang kami miliki hingga saat ini,” ungkap tim OpenAI dalam keterangan resminya.
Fitur Image Generation menjadi salah satu dari 10 fitur terpopuler bagi pengguna ChatGPT di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan meyakini pembaruan ini akan memberikan pengalaman yang semakin optimal bagi para pengguna.
Salah satu peningkatan paling terasa adalah kecepatan. Raksasa kecerdasan buatan ini mengklaim ChatGPT Images 4x lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya. Di saat yang sama, kemampuan mengikuti instruksi pengguna dibuat jauh lebih akurat.
ChatGPT Images terbaru mampu mengedit bagian spesifik dari sebuah gambar tanpa merusak elemen penting. Detail seperti kemiripan wajah, pencahayaan, komposisi, dan nuansa warna tetap terjaga di setiap iterasi. Bagi kreator konten, desainer, hingga tim pemasaran, konsistensi visual menjadi nilai krusial.
OpenAI juga menghadirkan pengalaman Images yang lebih terpadu di dalam ChatGPT. Pengguna kini bisa menemukan prompt siap pakai, gaya preset, serta ide visual yang sedang populer langsung dari sidebar Images. Fitur ini tersedia di ChatGPT baik untuk versi mobile maupun web, dilengkapi dengan filter dan prompt preset yang diperbarui secara berkala untuk memantik inspirasi dan eksplorasi kreatif.
Untuk pelaku bisnis dan pekerja, ChatGPT Images akan membantu menyederhanakan alur kerja melalui proses pembuatan gambar yang lebih cepat, visual yang konsisten di setiap iterasi, serta pengeditan yang akurat. Fitur ini cocok untuk berbagai skenario penggunaan bisnis, mulai dari pemasaran, desain, e-commerce, hingga komunikasi internal.
Pemerintah Tunjuk OpenAI sebagai Pemungut PPN PMSE
Di sisi lain, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah menetapkan penunjukan dan pencabutan status pemungut Pajak Pertambahan Nilai Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPN PMSE) terhadap sejumlah perusahaan digital global.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Rosmauli menjelaskan bahwa OpenAI OpCo, LLC resmi ditunjuk sebagai pemungut PPN PMSE berdasarkan surat keputusan yang ditetapkan pada 3 November 2025.
Pajak dari sektor teknologi finansial (fintech) juga telah menyumbang penerimaan pajak sebesar Rp 4,27 triliun hingga November 2025. Penerimaan ini berasal dari akumulasi tahunan:
- Rp 446,39 miliar pada tahun 2022
- Rp 1,11 triliun pada tahun 2023
- Rp 1,48 triliun pada tahun 2024
- Rp 1,24 triliun pada tahun 2025
Rosmauli merinci, “Pajak fintech tersebut terdiri atas PPh 23 atas bunga pinjaman yang diterima WPDN dan BUT sebesar Rp 1,17 triliun, PPh 26 atas bunga pinjaman yang diterima WPLN sebesar Rp 724,5 miliar, dan PPN DN atas setoran masa sebesar Rp 2,37 triliun.”
Selain itu, penerimaan pajak atas usaha ekonomi digital lainnya berasal dari Pajak SIPP, yang hingga November 2025 telah mencapai Rp 3,94 triliun.
OpenAI menegaskan bahwa seluruh fitur baru tersebut akan diluncurkan secara bertahap kepada pengguna ChatGPT di berbagai platform.






