Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) menyoroti sejumlah tantangan krusial yang masih membayangi industri pusat data di Indonesia. Salah satu isu utama adalah keandalan pasokan listrik di luar Pulau Jawa, yang dinilai menghambat pemerataan pengembangan sektor ini.
Infrastruktur dan Regulasi Jadi Kendala Utama
Ketua IDPRO, Hendra Suryakusuma, menjelaskan bahwa tantangan pertama bersumber dari sisi infrastruktur teknologi, khususnya ketersediaan listrik yang andal dan berkelanjutan. Menurutnya, pasokan listrik masih menjadi kendala signifikan di beberapa wilayah, terutama di luar Jabodetabek dan kawasan Indonesia timur.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Selain itu, aspek regulasi dan perizinan juga menjadi sorotan. Hendra menilai bahwa proses perizinan untuk pembangunan pusat data masih tergolong kompleks dan belum terstandardisasi antar daerah. Kondisi ini, lanjutnya, menyulitkan upaya percepatan pengembangan industri pusat data nasional.
“Perlu adanya kebijakan di mana satu institusi bisa membantu pelaku industri untuk bisa mengurus perizinan yang berbeda,” kata Hendra kepada Bisnis, Rabu (31/12/2025).
Disparitas Konektivitas dan Keterbatasan SDM
Tantangan berikutnya berkaitan dengan konektivitas. Hendra menyebutkan bahwa disparitas infrastruktur jaringan masih terjadi, khususnya di luar Pulau Jawa. Hal ini secara langsung menghambat penetrasi dan pemerataan pembangunan pusat data di seluruh Indonesia.
Dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan talenta digital, ketersediaan tenaga ahli yang mumpuni untuk mendukung operasional dan manajemen pusat data juga masih terbatas. Untuk mengatasi defisit ini, IDPRO telah menjalin kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan guna mencetak talenta yang dibutuhkan industri.
Dorongan untuk Green Data Center
Adapun tantangan terakhir menyangkut dukungan terhadap pengembangan green data center atau pusat data hijau. Hendra menilai bahwa insentif, baik fiskal maupun nonfiskal, serta peta jalan nasional yang jelas sangat diperlukan untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional pusat data.
Hendra menegaskan komitmen asosiasi dalam menghadapi berbagai persoalan ini.
“Sebagai asosiasi, IDPRO terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa Indonesia siap menjadi hub digital dan AI di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.






