Israel menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui Somaliland sebagai negara berdaulat, Minggu (28/12/2025). Pengakuan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang juga menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan diplomatik. Namun, langkah Israel ini justru menimbulkan pertanyaan dari sekutunya, Amerika Serikat, dengan Presiden Donald Trump secara terbuka mempertanyakan keberadaan Somaliland.
Latar Belakang Somaliland
Dilansir dari Aljazeera, Somaliland mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada tahun 1991. Namun, upaya tersebut gagal mendapatkan pengakuan dari negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mana pun hingga saat ini. Wilayah ini menguasai bagian barat laut dari wilayah yang dulunya merupakan Protektorat Inggris di Somalia utara. Somalia sendiri tidak pernah menerima kemerdekaan Somaliland.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Pemisahan diri Somaliland terjadi selama perang saudara brutal yang melanda Somalia, menyusul puluhan tahun di bawah pemerintahan mantan Presiden Siad Barre. Pasukan Barre dikenal menghancurkan wilayah utara. Sementara sebagian besar Somalia dilanda kekacauan, Somaliland berhasil mencapai stabilitas pada akhir tahun 1990-an.
Somaliland telah mengembangkan identitas politik yang berbeda dari Somalia, lengkap dengan mata uang, bendera, dan parlemennya sendiri. Meskipun demikian, wilayah timurnya tetap menjadi wilayah sengketa bagi masyarakat yang tidak mendukung program separatis di ibu kota Hargeisa.
Dalam beberapa tahun terakhir, Somaliland aktif membangun hubungan dengan Uni Emirat Arab, salah satu penandatangan Perjanjian Abraham, dan Taiwan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mendapatkan pengakuan internasional. Pada tahun 2024, Ethiopia juga sempat berupaya mencapai kesepakatan dengan Somaliland, menawarkan pengakuan sebagai imbalan atas akses laut untuk Addis Ababa, namun mundur karena tekanan diplomatik.
Pengakuan dari Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi mengumumkan pengakuan Israel terhadap Somaliland sebagai negara. Pengumuman ini menjadikan Israel sebagai negara pertama yang melakukan pengakuan tersebut.
“Israel kini menjadi negara pertama yang mengakui Republik Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat,” kata Netanyahu, seperti dilansir AFP. Ia menambahkan, “Pengumuman ini sejalan dengan semangat Perjanjian Abraham,” merujuk pada perjanjian antara Israel dan negara-negara Arab yang difasilitasi oleh Presiden AS Donald Trump.
Kantor Perdana Menteri Netanyahu juga merilis video percakapan telepon antara Netanyahu dengan Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi. Dalam percakapan tersebut, Netanyahu menyatakan pengakuan resmi Israel saat itu juga, dan menambahkan bahwa hubungan baru ini akan membuka peluang ekonomi.
“Saya ingin Anda tahu bahwa saya sedang menandatangani pengakuan resmi Israel terhadap Somaliland saat kita berbicara sekarang,” ujar Netanyahu kepada Abdullahi. “Saya sangat, sangat senang dan bangga pada hari ini, dan saya ingin mendoakan Anda dan rakyat Somaliland yang terbaik,” lanjutnya.
AS Justru Bertanya-tanya
Berbeda dengan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan tidak akan mengakui kedaulatan Somaliland. Trump bahkan secara terbuka bertanya tentang keberadaan Somaliland.
“Tidak,” kata Trump ketika ditanya oleh New York Post tentang potensi pengakuan AS terhadap Somaliland, sebagaimana dilansir AFP. Trump menambahkan, “Apakah ada yang benar-benar tahu apa itu Somaliland?”






