Berita

Natalius Pigai: Jadikan Nilai HAM Budaya Bangsa, Indonesia Pemimpin Peradaban Martabat Manusia 2045

Advertisement

Menteri Hak Asasi Manusia (MenHAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai, menekankan pentingnya peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-77 yang jatuh pada 10 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum krusial untuk menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan ke seluruh penjuru Nusantara.

Momentum Menggaungkan Nilai Kemanusiaan

“Menghormati dan memahami HAM adalah hak setiap warga, dan tanggung jawab kita bersama mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, lembaga, media, hingga individu. Jika kita memikul tugas ini bersama, Indonesia akan tumbuh menjadi bangsa yang unggul dalam peradaban HAM,” ujar Pigai dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).

Pigai meyakini bahwa penanaman dan perluasan pemahaman HAM secara berkelanjutan akan mendorong seluruh lapisan masyarakat Indonesia berkembang menjadi masyarakat yang unggul. Ia berharap nilai-nilai HAM dapat menjadi bagian integral dari peradaban bangsa.

“Saya harap di tahun 2045 mendatang, Indonesia menjadi pemimpin (leading) sebagai negara yang menjunjung tinggi martabat manusia. Mari bergerak bersama, membumikan HAM dari kata menjadi budaya,” ajak Pigai.

Puncak Peringatan yang Inklusif

Menjelang puncak peringatan yang akan diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Pigai menjelaskan bahwa acara tersebut akan dihadiri oleh pejabat dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/D), serta perwakilan kelompok masyarakat sipil.

Advertisement

“Kehadiran tokoh-tokoh dari kalangan masyarakat adalah bukti bahwa perayaan Hari HAM Sedunia merupakan milik seluruh rakyat Indonesia,” tegas Pigai.

Ia menambahkan, seluruh rangkaian acara dirancang agar bersifat inklusif dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. “Saya ingin agar perayaan puncak Hari HAM Sedunia menjadi pesta rakyat. Hal ini sejalan dengan upaya membangun peradaban HAM di tengah masyarakat,” jelas Pigai.

Penghargaan dan Apresiasi

Pada puncak peringatan, Kementerian Hukum dan HAM (KemenHAM) RI akan menganugerahkan sejumlah penghargaan, mulai dari tokoh demokrasi dan HAM hingga apresiasi bagi kabupaten/kota yang peduli HAM. Selain itu, akan diluncurkan Penilaian Kepatuhan HAM bagi instansi pemerintah serta pembukaan pengangkatan Jabatan Fungsional Analis HAM melalui mekanisme inpassing.

Sebelumnya, para panitia telah menyelenggarakan berbagai lomba yang melibatkan masyarakat luas, termasuk pelajar dari seluruh Indonesia. Para juara pertama dari rangkaian lomba tersebut dijadwalkan menerima penghargaan langsung dari KemenHAM RI pada puncak peringatan.

Advertisement