Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menegaskan bahwa HAM merupakan aset paling berharga bagi setiap individu. Ia menambahkan, rasa kemanusiaan dan dukungan terhadap HAM menjadi faktor utama yang mendorong banyak negara memberikan dukungan kepada rakyat Palestina.
HAM sebagai Aset Tak Ternilai
“HAM itu aset, intangible asset termahal di dunia ini yang kita punyai. HAM ini aset termahal, salah satu aset paling mahal di dunia itu hak asasi manusia,” ujar Natalius Pigai saat memberikan sambutan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Rabu (10/12/2025).
Dukungan Global untuk Palestina Berakar pada HAM
Pigai kemudian menceritakan pengalamannya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam acara Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Ia mengamati bahwa seluruh delegasi yang hadir menyuarakan dukungan agar penderitaan rakyat Palestina segera berakhir.
“Seluruh dunia terpaku kepada orang-orang yang muncul dan hadir saat itu, Presiden Macron, PM Kanada, PM Australia, hampir negara-negara Amerika Latin, Amerika Utara, Afrika sebagian, Asia sebagian, Negara-negara Eropa, mengucapkan mengungkapkan penderitaan yang dialami jeritan kemanusiaan bangsa Palestina,” tutur Pigai.
Ia menekankan bahwa dukungan terhadap rakyat Palestina datang dari berbagai latar belakang suku, ras, agama, dan antargolongan. Menurutnya, dasar dari dukungan tersebut adalah prinsip HAM.
“Bukankah kita terutama yang kaum Nasrani mereka menempatkan Israel itu imperium dominium, tapi umat-umat pemimpin Nasrani hadir mendukung Palestina,” katanya.
“Umat-umat, pemimpin Nasrani hadir mendukung Palestina, itu karena human right,” imbuhnya.
Peringatan Hari HAM Sedunia
Hari HAM Dunia diperingati setiap tanggal 10 Desember. Peringatan ini didasari oleh sejarah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1948.






