Berita

Mobil MBG Tabrak Siswa SD, Hidayat Nur Wahid Prihatin dan Minta Evaluasi Menyeluruh

Advertisement

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyuarakan keprihatinan mendalam atas insiden kelalaian mobil MBG yang menabrak siswa dan guru di SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025). HNW menekankan pentingnya jaminan keamanan bagi lingkungan sekolah, guru, dan para murid agar proses pendidikan dapat berjalan optimal.

Evaluasi Tata Kelola MBG Mendesak

HNW menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program MBG (Makanan Bergizi Gizi) agar anak-anak tidak kembali menjadi korban. Ia mengingatkan bahwa kasus sebelumnya terkait keracunan makanan, kini beralih menjadi kerawanan akibat mobil distribusi yang masuk ke lingkungan sekolah.

“Jika sebelumnya kasus MBG pada anak terkait dengan keracunan makanan, kini mereka juga mengalami kerawanan atas mobil distribusi yang masuk ke lingkungan sekolah yang malah menabrak anak-anak dan guru, dan menimbulkan jatuhnya puluhan korban. Hal ini harus dievaluasi bukan hanya pada tingkat pengelola dapur dan Yayasan, namun sampai pada distribusi termasuk mobil dan sopir yang mengantarkan makanan agar tak terulang kasus kelalaian gara-gara sopir pengganti yang berujung menjadi musibah,” ujar HNW dalam keterangannya, Sabtu (13/12/2025).

Ia mendukung komitmen Kepala BGN untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan berharap hal itu diwujudkan dengan serius, jujur, dan profesional.

Keamanan Distribusi MBG di Lingkungan Sekolah

Lebih lanjut, HNW meminta prosedur keluar-masuknya mobil distribusi MBG di lingkungan sekolah dievaluasi dalam kerangka keamanan siswa. Ia mengamati bahwa banyak sekolah memiliki lahan terbatas atau kontur yang tidak rata, sehingga aktivitas mobil berisiko menabrak siswa.

Meskipun demikian, Anggota DPR RI Fraksi PKS ini mengapresiasi respons cepat Pemerintah, baik BGN maupun Pemprov DKI Jakarta, yang memastikan penanggungan biaya perawatan para korban di rumah sakit. Ia juga mendukung langkah BGN untuk mengevaluasi menyeluruh, termasuk sopir dan mobil, serta menghentikan sementara distribusi MBG di sekolah tersebut.

Advertisement

“Saya juga minta Pemerintah memberikan sesi trauma healing kepada seluruh siswa SDN 01 Kalibaru, karena trauma tidak hanya dialami para korban yang ditabrak, tapi juga seluruh siswa yang sedang berkumpul di lapangan menyaksikan kejadian tersebut,” ungkapnya.

Dukungan untuk Tindakan Kepolisian

HNW juga mengapresiasi kehadiran Polri di lokasi kejadian untuk membantu penanganan korban dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kepolisian telah memeriksa sopir pengganti dan kasus ini telah naik ke tahap penyidikan.

Ia berharap sanksi hukum yang tegas dapat diterapkan agar kelalaian serupa tidak terulang. “Selain evaluasi sistem tata kelola MBG oleh BGN, Kepolisian juga harus memberikan hukuman jika terbukti ada kelalaian dalam kejadian ini, baik kepada sopir, kernet, maupun yang menugaskan mereka, sehingga menjadi efek jera dan tidak terulang lagi. Kami turut doakan agar para siswa korban benar-benar dilayani dengan yang terbaik dan segera sembuh,” papar HNW.

HNW menutup pernyataannya dengan harapan agar murid-murid di seluruh Indonesia tidak mengalami trauma akibat program MBG. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang lebih baik agar kesuksesan MBG dapat terus dijaga dan direalisasikan, serta kelalaian-kelalaian di masa lalu tidak terulang. “Agar berhentilah kelalaian-kelalaian itu sehingga para murid dapat tenang dan tekun belajar, menikmati manfaat positif bonus demografi, menjadi generasi yang benar-benar emas menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Advertisement