Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan penurunan signifikan perputaran dana judi online sepanjang tahun 2025 merupakan hasil nyata dari komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat. Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat nilai transaksi judi online hingga kuartal III 2025 mencapai Rp 155 triliun, turun 57 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Meutya Hafid menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan keseriusan negara dalam melindungi warganya. “Ini adalah capaian kolektif pemerintah dan masyarakat, menunjukkan juga negara hadir secara serius untuk melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan, dari jeratan judi online,” jelas Meutya dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 18 Desember 2025.
Menurut Meutya, data yang dirilis PPATK menjadi bukti kredibel atas efektivitas kebijakan pemerintah. “Data PPATK menjadi indikator yang sangat kredibel kebijakan pengawasan, pemutusan akses, hingga penegakan hukum yang dilakukan pemerintah berjalan efektif dan terukur,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa upaya pemerintah tidak akan berhenti pada capaian saat ini. Pengawasan dan penindakan terhadap praktik judi online akan terus diperkuat. “Pada prinsipnya, kami akan terus mempersempit ruang gerak pelaku, baik dari sisi konten, infrastruktur digital, maupun aliran dananya,” ujarnya.
Kebijakan tersebut secara konsisten diperkuat melalui pemutusan akses terhadap konten dan situs-situs judi online yang beroperasi di ruang digital Indonesia. “Setiap laporan masyarakat dan temuan sistem kami tindak lanjuti secara cepat sebagai bagian dari komitmen menjaga ruang digital yang aman dan sehat,” tutup Meutya.
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa total perputaran dana judi online di Indonesia pada tahun 2025 tercatat sebesar Rp 155,4 triliun. Angka ini jauh menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp 359,8 triliun. PPATK juga mencatat penurunan jumlah pemain judi online secara signifikan, dari 9,7 juta pemain pada 2024 menjadi 3,1 juta orang pada 2025, atau turun sebesar 68,32 persen.






