Berita

Menteri P2MI: “Kami Bapak dari Anak-anak Pekerja Migran yang Butuh Kasih Sayang”

Advertisement

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar gerakan peduli anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Gedung KP2MI, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025). Acara ini dilaksanakan menjelang peringatan Hari Migran Internasional pada 18 Desember, dengan fokus memberikan santunan dan ruang ekspresi bagi anak-anak PMI.

Menteri P2MI Mukhtarudin menekankan pentingnya perhatian terhadap anak-anak pekerja migran. Ia menyoroti kondisi banyak anak yang harus tumbuh jauh dari orang tua mereka yang berjuang di luar negeri, sehingga negara perlu hadir dalam pendampingan keluarga.

“KP2MI dan saya sebagai menteri akan memposisikan kami sebagai bapak dari anak-anak pekerja migran yang mereka butuh perhatian, butuh pendampingan, butuh kasih sayang, yang jauh dari orang tuanya. Jadi, hari ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada anak-anak para pekerja migran,” ungkap Mukhtarudin.

Dalam kegiatan bertajuk ‘Satu Cahaya, Ribuan Kisah Anak Pekerja Migran Indonesia: Menebar Kepedulian, Merajut Masa Depan’ ini, KP2MI tidak hanya menyalurkan santunan. Acara juga dimeriahkan dengan lomba baca puisi, kegiatan dongeng, dan motivasi bagi anak-anak.

Selain itu, turut diselenggarakan donor darah yang melibatkan pegawai KP2MI, masyarakat sekitar, serta mitra terkait. Rangkaian kegiatan ini, menurut Mukhtarudin, bertujuan memperkuat pendampingan agar kebutuhan emosional anak-anak PMI tetap terpenuhi.

“Kita memberikan pendampingan kepada anak-anak yang jauh ditinggal oleh orang tuanya, memberikan motivasi, edukasi, serta perhatian kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang orang tuanya berangkat ke luar negeri berjuang untuk keluarganya,” sambungnya.

Mukhtarudin menegaskan bahwa peran KP2MI melampaui penempatan dan perlindungan di luar negeri. Pihaknya juga berkomitmen pada pemberdayaan keluarga, termasuk anak-anak pekerja migran, demi masa depan mereka.

“Pembinaan kita tidak berhenti hanya menempatkan saja, atau melindungi ketika penempatan. Namun negara tetap hadir untuk melakukan pemberdayaan,” ucap Mukhtarudin.

Advertisement

Langkah ini, lanjutnya, sejalan dengan amanat konstitusi dan visi Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi pekerja migran beserta keluarga mereka.

“Kemudian, Presiden Prabowo sudah sangat tegas memberikan pesan kepada kami, bahwa yang pertama adalah meningkatkan kualitas perlindungan bagi para pekerja migran dan keluarganya,” tuturnya.

Sementara itu, tokoh perlindungan anak nasional, Seto Mulyadi atau Kak Seto, turut hadir dan menyampaikan pentingnya hak anak untuk mendapat penghidupan yang layak.

“Dan untuk ibu, bapak, sekalian para pahlawan keluarga mohon Putra Putrinya diasuh dengan penuh kasih sayang. Jangan ada lagi kekerasan, jangan ada lagi penelantaran dan sebagainya. Karena anak-anak berhak atas hidup yang layak, berhak atas masa depan yang bagus,” ungkap Kak Seto.

Ia juga berpesan kepada anak-anak pekerja migran agar senantiasa percaya diri dan berupaya mengejar cita-cita.

“Kita selalu gembira, selalu positif thinking, pokoknya adik-adik harus bisa mencapai cita-citanya jadi apapun juga, dikejar dengan segala usaha dan upaya,” pungkasnya.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) dari berbagai daerah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), UNICEF, Save the Children, Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia, serta Dharma Wanita Persatuan KemenP2MI. Turut hadir pula para pendamping, orang tua, dan anak-anak pekerja migran Indonesia.

Advertisement