Palangkaraya – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono secara resmi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Kalimantan Tengah. Acara yang diselenggarakan di Aula Jayang Tinggang, Palangkaraya, ini juga menjadi rangkaian pelantikan kepengurusan Dekopinwil Provinsi Kalimantan Tengah dan Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Tahun 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, Wakil Gubernur Edy Pratowo, Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia Pusat Priskhianto, dan Ketua Umum INKUD Portasius Nggedi. Para ketua dan pengurus Dekopinwil serta Puskud Provinsi Kalimantan Tengah, beserta tokoh masyarakat setempat, turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Ferry Juliantono mengapresiasi konsistensi Dekopinwil Kalimantan Tengah dalam menjalankan perannya sebagai wadah pemersatu gerakan koperasi di daerah. Ia menekankan bahwa Muswil bukan sekadar agenda organisasi, melainkan forum strategis untuk menentukan arah gerak koperasi di Kalimantan Tengah ke depan. Forum ini juga bertujuan memperkuat nilai demokrasi ekonomi, musyawarah mufakat, dan semangat gotong royong.
“Kita bersyukur dapat hadir bersama dalam rangkaian Musyawarah Wilayah dan pelantikan kepengurusan dalam keadaan sehat dan penuh semangat kebersamaan. Muswil ini menjadi ruang penting untuk menguatkan konsolidasi gerakan koperasi,” ujar Ferry dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).
Ferry menilai Dekopinwil dan Puskud di Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk membantu pemerintah dalam pengawasan program strategis nasional, khususnya pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Ia mengajak kedua entitas tersebut untuk bersinergi dengan pemerintah dalam memastikan program Kopdes/Kel Merah Putih menjadi instrumen utama pembangunan ekonomi kerakyatan di daerah.
“Koperasi Desa Merah Putih harus menjadi simbol kemandirian ekonomi. Dekopin dan Puskud punya peran vital dalam memastikan program ini berjalan sesuai tujuan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ferry menekankan pentingnya pengawasan yang dilakukan oleh gerakan koperasi itu sendiri. Menurutnya, pengawasan internal lebih sinkron dan relevan dalam upaya membangun perekonomian rakyat berbasis koperasi. Ia memandang Dekopinwil dan Puskud Kalimantan Tengah dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengakses permodalan, memperkuat rantai pasok, serta meningkatkan daya saing produk lokal.
Dengan dukungan kelembagaan yang kuat, koperasi di Kalimantan Tengah berpeluang menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Provinsi ini memiliki beragam potensi ekonomi yang dapat dikembangkan melalui koperasi, seperti sektor perkebunan kelapa sawit, karet, dan rotan yang masih menjadi tulang punggung daerah. Sektor pertanian pangan, perikanan, dan kehutanan juga menyimpan peluang besar untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Potensi pariwisata berbasis alam dan budaya Dayak juga dapat dikembangkan melalui koperasi desa sebagai pengelola destinasi wisata lokal. Peluang ini dapat dimanfaatkan Kopdes/Kel, Dekopinwil, dan Puskud di Kalimantan Tengah melalui kemitraan dan sinergi agar seluruh potensi tersebut dikelola secara optimal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat serta anggota koperasi.
“Koperasi harus hadir sebagai instrumen utama untuk memastikan potensi tersebut dikelola secara adil, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anggota dan masyarakat luas,” katanya.
Kementerian Koperasi (Kemenkop) terus mendorong penguatan kelembagaan koperasi secara nasional melalui program reformasi total koperasi. Pemerintah menekankan pentingnya tata kelola yang transparan, digitalisasi layanan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia koperasi.
“Kita ingin koperasi tidak hanya hadir di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. Dukungan Dekopin dan Puskud adalah bukti nyata bahwa gerakan koperasi masih relevan dan strategis,” jelasnya.
Melalui penguatan kelembagaan tersebut, koperasi diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan berbagai program nasional, termasuk pengembangan ekonomi hijau dan inklusif. Dekopinwil dan Puskud Kalimantan Tengah menegaskan komitmen untuk terus mendampingi koperasi desa, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi, perluasan akses pasar, serta penguatan kelembagaan.
“Dengan pengawasan yang kuat dan kelembagaan yang kokoh, kita bisa memastikan koperasi tetap menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi nasional,” pungkasnya.






