Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul melakukan kunjungan ke Kabupaten Aceh Tamiang pada Jumat, 12 Desember 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung dapur umum yang melayani warga terdampak banjir bandang di wilayah tersebut. Selama dua pekan terakhir, dapur umum ini telah menjadi pusat vital dalam pemenuhan kebutuhan dasar sekaligus penguat moral bagi masyarakat Aceh Tamiang.
Mensos Berbaur dengan Petugas dan Relawan
Dalam kunjungannya, Gus Ipul terlihat akrab berinteraksi dengan para relawan, personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), anggota TNI-Polri, serta petugas dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ia tidak hanya menyapa satu per satu petugas dapur, tetapi juga turut membantu membungkus makanan dan mencicipi hidangan yang disiapkan.
“Dapur umum ini tidak hanya memastikan makanan tersedia, tetapi juga menjadi simbol gotong royong dan kepedulian bersama,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya pada Jumat (12/12/2025). Ia menekankan peran penting dapur umum sebagai wujud solidaritas sosial.
Menu Bervariasi dan Pengawasan Gizi
Menu makanan yang disajikan di dapur umum ini dilaporkan bervariasi, mencakup ayam, daging, telur, dan sayuran. Seluruh proses memasak dilakukan di bawah pengawasan ketat untuk menjamin kualitas dan kecukupan gizi bagi warga yang terdampak bencana di tengah situasi darurat.
Kunjungan Kedua dan Kolaborasi Lintas Sektor
Ini merupakan kunjungan kedua Gus Ipul ke Aceh Tamiang. Pekan sebelumnya, ia juga telah mengunjungi wilayah tersebut dan menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Tamiang. Penanganan bencana di Aceh Tamiang, seperti di daerah lain, mengandalkan kerja sama lintas sektor.
Kemensos berkolaborasi erat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, serta berbagai elemen relawan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendirikan dapur umum baru dan memperkuat dapur umum mandiri yang sudah ada milik warga.
Jangkauan Dapur Umum di Tiga Provinsi
Hingga kini, dapur umum telah didirikan di 21 titik di Provinsi Aceh, 8 titik di Sumatera Utara (Sumut), dan 10 titik di Sumatera Barat (Sumbar). Secara total, dapur-dapur umum ini mampu menyajikan hingga 417.749 bungkus makanan hangat siap santap setiap harinya bagi masyarakat yang terdampak bencana.






