Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengumumkan bahwa sebanyak 14.951.649 orang telah memanfaatkan layanan angkutan umum selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi indikator keberhasilan kebijakan stimulus tarif transportasi.
Peningkatan Penumpang dan Rincian Moda Transportasi
Dalam bincang bersama awak media di Jakarta pada Rabu (31/12/2025), Menhub Dudy menjelaskan bahwa akumulasi pergerakan penumpang tersebut terhitung sejak H-7 Natal (18 Desember 2025) hingga H+5 Natal (30 Desember 2025). “Jumlah pergerakan masyarakat yang menggunakan angkutan umum pada masa libur Natal dan tahun baru kali ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebanyak 6,57 persen,” kata Dudy.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Peningkatan ini tercatat dari 14.029.327 orang pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 14.951.649 orang. Dudy merinci, data dari Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 menunjukkan distribusi penumpang berdasarkan moda transportasi sebagai berikut:
| Moda Transportasi | Jumlah Penumpang |
|---|---|
| Kereta Api | 5.380.544 orang |
| Angkutan Laut | 1.244.308 orang |
| Angkutan Penyeberangan | 2.578.163 orang |
| Angkutan Udara | 3.496.901 orang |
| Angkutan Darat | 2.251.733 orang |
Dampak Stimulus dan Harapan ke Depan
Menurut Dudy, kenaikan jumlah penumpang secara akumulatif ini menjadi salah satu indikator bahwa kebijakan stimulus penurunan atau diskon tarif transportasi yang diamanahkan oleh Presiden Prabowo Subianto telah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. “Ke depan kami sangat berharap jumlahnya bisa terus bertambah sampai berakhirnya masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026,” ujarnya.
Secara umum, penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 hingga saat ini dinyatakan berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Namun, Menhub menekankan pentingnya aspek keselamatan yang tetap perlu menjadi perhatian serius.
Fokus Keselamatan dan Persiapan Arus Balik
“Kami menyesalkan terjadinya sejumlah insiden kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa beberapa waktu lalu. Kami berupaya mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari dan harapannya masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan selamat, aman, dan lancar,” tegas Menhub Dudy Purwagandhi.
Terkait arus balik yang akan segera berlangsung, Menhub meminta seluruh pemangku kepentingan transportasi di semua moda untuk mempersiapkannya dengan matang. Instruksi telah diberikan untuk memetakan titik-titik rawan kepadatan dan memperkuat kesiapan pelayanan di simpul-simpul transportasi, mulai dari terminal, stasiun, pelabuhan, hingga bandara.
“Untuk angkutan umum, kami mendorong kesiapan cadangan armada dan penambahan petugas sesuai kebutuhan di lapangan. Adapun untuk angkutan jalan, kami bersama stakeholder terkait akan menerapkan rekayasa lalu lintas, seperti contraflow atau one way secara situasional,” jelas Dudy.
Kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik, Menhub mengimbau untuk merencanakan perjalanan ke kota asal di luar prediksi waktu puncak jika memungkinkan, demi kelancaran dan kenyamanan bersama.






