Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan alasan di balik keputusan Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, untuk tetap melaksanakan ibadah umrah di tengah situasi bencana yang melanda wilayahnya. Menurut Tito, Bupati Mirwan menyatakan bahwa keberangkatannya ke Tanah Suci didasari oleh sebuah nazar yang telah ia miliki.
“Yang bersangkutan saya tanya, menyatakan bahwa sudah punya nazar, saya enggak tahu nazar apa, dan kemudian melaksanakan ibadah umrah,” ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
Meskipun demikian, Tito Karnavian menyayangkan sikap Bupati Aceh Selatan tersebut. Ia menilai bahwa di saat bencana melanda, prioritas utama seorang pemimpin seharusnya adalah memberikan bantuan dan perhatian kepada rakyatnya yang tengah menghadapi kesulitan.
“Kita juga menyayangkan yang bersangkutan sampai tetap juga ke luar negeri,” kata Tito.
Tito melanjutkan, ia telah menyampaikan kepada Bupati Mirwan bahwa tugas paling mulia bagi seorang pemimpin adalah melayani dan membantu masyarakat, terlebih dalam kondisi darurat bencana.
“Saya sampaikan kepada yang bersangkutan bahwa membantu masyarakat, rakyat, itu ibadah paling utama, apalagi yang sedang dalam keadaan bencana, kesulitan,” tegas Tito.
Bupati Mirwan sempat berdalih bahwa ia telah memberikan kontribusi dalam penanganan bencana sebelum memutuskan untuk berangkat umrah. Namun, Tito menekankan bahwa upaya penanganan bencana tidak cukup hanya sebatas bantuan awal, melainkan ada berbagai persoalan lain yang krusial untuk segera diselesaikan di lokasi.
“Yang bersangkutan mengatakan sudah membantu, tapi kan tidak cukup sekadar hanya membantu masyarakat. Ada masalah-masalah lain yang yang perlu diselesaikan di sana,” pungkas Tito.






