Sebuah video yang memperlihatkan menara Masjid Raya Al-A’zhom di Tangerang, Banten, bergoyang kencang akibat diterpa angin viral di media sosial. Namun, Pemerintah Kota Tangerang memastikan bahwa struktur bangunan menara tersebut dirancang secara fleksibel sejak awal sehingga aman bagi masyarakat.
Struktur Fleksibel untuk Keamanan
Kepala Bidang Bangunan Dinas Perkimtan Kota Tangerang, Fakri Wahyudi, menyatakan bahwa goyangan pada menara merupakan hal yang normal dan telah diperhitungkan dalam desainnya. “Kami memastikan kondisi menara Masjid Raya Al Azhom dalam keadaan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kondisi menara goyang memang dirancang fleksibel sejak awal, termasuk saat diterpa angin,” jelas Fakri dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
Video yang beredar menunjukkan salah satu menara Masjid Raya Al-A’zhom bergoyang cukup signifikan saat angin kencang, menarik perhatian warga yang berada di sekitarnya. Meskipun terlihat bergoyang, Pemkot Tangerang menegaskan tidak ada tanda-tanda kerusakan struktural pada bangunan tersebut.
Keunggulan Struktur Baja
Fakri menjelaskan bahwa desain menara Masjid Al-A’zhom tidak menggunakan beton penuh, melainkan struktur baja. Pemilihan material baja ini dinilai lebih mampu menyerap energi dari angin kencang maupun potensi gempa bumi.
“Secara desain, struktur baja dipilih karena lebih lentur dan aman untuk bangunan tinggi. Fleksibilitas ini membuat menara dapat bergerak atau bergoyang ringan saat ada angin, bahkan ketika angin tidak terlalu besar,” terangnya.
Berdasarkan perhitungan teknis insinyur saat pembangunan, toleransi goyangan menara dinyatakan aman hingga radius sekitar satu meter. Goyangan yang terlihat dalam video tersebut masih berada dalam ambang batas normal dan tidak mengindikasikan adanya kerusakan.
Langkah Antisipatif dan Apresiasi Masyarakat
Meskipun demikian, Pemerintah Kota Tangerang akan tetap melakukan langkah antisipatif dengan mengecek dan mengevaluasi ulang kekuatan struktur menara sebagai bentuk kehati-hatian. Hingga saat ini, belum ditemukan perubahan atau kerusakan visual pada bangunan menara.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Jika nantinya dari hasil evaluasi ditemukan hal yang perlu diperbaiki, tentu akan segera kami rencanakan tindak lanjutnya,” ujar Fakri.
Pemkot Tangerang juga mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam melaporkan dan menyampaikan informasi melalui video tersebut. Hal ini dianggap sebagai ruang edukasi publik bahwa bangunan tinggi, khususnya yang menggunakan struktur baja, memang dirancang tidak kaku agar mampu meredam energi alam.
“Partisipasi masyarakat sangat kami apresiasi. Jika ada hal-hal yang dianggap berpotensi membahayakan di ruang publik, silakan dilaporkan. Ini adalah bentuk kepedulian bersama,” tutupnya.






