Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyarankan setiap keluarga di Indonesia memiliki tas atau backpack siaga bencana. Tas ini nantinya diisi dengan berbagai keperluan untuk bertahan hidup selama beberapa hari jika terjadi bencana.
Saran tersebut disampaikan Megawati dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang berlangsung di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, pada Jumat, 19 Desember 2025. Megawati menekankan pentingnya keberadaan tas siaga bencana sebagai persiapan mandiri.
“Maka satu keluarga harus punya backpack. Nah ini, saya bilang nanti ini namanya tas siaga bencana. Jadi apa, di situ adalah keperluan untuk tiga hari,” kata Megawati, menjelaskan konsep tas tersebut.
Menurut Megawati, tas siaga bencana dapat menjadi kebutuhan darurat yang krusial saat mengungsi atau bertahan di suatu tempat pascabencana. Hal ini mengingat bala bantuan tidak selalu dapat tiba secepatnya setelah bencana melanda.
“Why? Karena saya berpikir ya kalau bantuan segera datang. Jadi kamu ketika lari ke tempat ngungsi itu, yang sudah diberitahu melalui yang tadi merah, kuning, hijau itu. Jadi siapa tahu kalau belum datang, kamu bisa punya persediaan sendiri,” jelasnya, memberikan alasan di balik sarannya.
Dia menambahkan, isi tas tersebut dapat dilengkapi dengan pakaian, makanan, hingga obat-obatan pribadi. Kebutuhan praktis ini diharapkan dapat menolong individu dan keluarga sebelum bantuan resmi tiba.
“Tentu baju kamu, lalu ini ada obatan segala yang pribadi-pribadi. Nah kalau bisa itu, boleh tiga hari itu untuk cari. Kan ada apa namanya ya, kaleng yang bisa santap langsung makan tuh apa ya, ada ya?” ujarnya, merujuk pada jenis makanan yang tahan lama.
Megawati secara spesifik menyarankan agar tas tersebut diisi dengan makanan kaleng atau jenis makanan lain yang memiliki daya tahan lama. Persediaan ini sangat penting untuk mencegah kelaparan dalam situasi darurat.
“Ini supaya tidak kelaperan, makanya urus itu, kaleng itu harus ada di dalam backpack. Ini persediaan pertolongan pertama SOS kalau kamu sudah ada. Ngerti apa tidak? Kalau nggak ngerti, ngomong,” ungkap Megawati, menegaskan urgensi persiapan ini kepada para peserta seminar.






