Tren

Masa Depan Insinyur Max Verstappen Jadi Sorotan, Gianpiero Lambiase Dikabarkan Menuju Aston Martin

Masa depan Gianpiero ‘GP’ Lambiase di Formula 1 2026 kembali menjadi sorotan tajam. Insinyur balap andalan Max Verstappen di Oracle Red Bull Racing itu kini santer disebut tengah diincar Aston Martin untuk mengisi peran senior dalam tim.

Spekulasi mengenai kepindahan Lambiase mencuat setelah Grand Prix Abu Dhabi 2025. Momen emosional di pit wall, di mana Lambiase terlihat menangis karena Verstappen gagal mempertahankan gelar dunia, menjadi pemicu awal. Selain itu, pria Inggris berdarah Italia ini dikabarkan mencari posisi yang tidak mengharuskannya sering bepergian ke luar negeri, demi mendampingi sang istri yang tengah berjuang melawan kanker payudara.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Hubungan kerja antara Lambiase dan Verstappen telah terjalin erat sejak 2016, membentuk salah satu duet paling solid di ajang F1. Lambiase dikenal sebagai figur kunci di balik kesuksesan Verstappen meraih empat gelar juara dunia.

Namun, laporan dari The Race mengindikasikan adanya potensi perubahan besar menjelang musim 2026. Lambiase sebelumnya dikabarkan akan mendapatkan jabatan baru di Red Bull. Akan tetapi, pada Minggu (28/12/2025), muncul kabar bahwa ia sedang melakukan negosiasi serius dengan Aston Martin.

Aston Martin, yang bermarkas di Silverstone, disebut-sebut menawari Lambiase peran senior dalam struktur manajemen mereka. Peran tersebut bahkan berpotensi berada di level Team Principal atau Chief Executive Officer (CEO).

Potensi kepindahan Lambiase ini juga mengingatkan pada langkah mantan insinyur utama Red Bull, Adrian Newey, yang telah lebih dulu bergabung dengan Aston Martin sejak akhir 2024 dan kini menjabat sebagai Team Principal. Kedatangan Lambiase bisa jadi memungkinkan Newey untuk kembali fokus sepenuhnya pada tugasnya sebagai insinyur.

Di sisi lain, Red Bull dikabarkan berupaya keras merayu Lambiase agar tetap bertahan, mengingat kontribusi pentingnya bagi skuad yang bermarkas di Milton Keynes itu. Max Verstappen pun mengungkapkan harapannya agar sang insinyur tetap bersamanya.

“Ini tahun yang penuh emosi. Saya juga tidak ingin terlalu menjelaskannya secara detail, tetapi ini berat. Namun, saya sangat senang bisa bekerja dengan seseorang yang begitu bersemangat,” ungkap pembalap Belanda berusia 28 tahun itu.

Mureks