Berita

Legislator Gerindra M. Husni Dorong Prioritas PIP bagi Pelajar Korban Bencana di Aceh dan Sumatera Utara

Advertisement

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, M. Husni, mendesak pemerintah untuk memprioritaskan penyaluran bantuan pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar – Program Indonesia Pintar (KIP-PIP) bagi pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban bencana alam di Aceh dan Sumatera Utara. Desakan ini muncul setelah Husni meninjau langsung dampak bencana di kedua wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut Husni, dampak bencana tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga menghantam kondisi ekonomi keluarga, termasuk keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka. Ia menyoroti banyaknya siswa dan mahasiswa yang kini menghadapi tekanan ekonomi berat pascabencana, terutama mereka yang menempuh pendidikan di luar daerah dan kesulitan membiayai studi karena orang tua dan keluarga ikut terdampak.

“Dampak bencana tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga menghantam kondisi ekonomi keluarga, termasuk keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka,” kata Husni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama memiliki program KIP-PIP yang bertujuan memberikan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga miskin. Oleh karena itu, Husni mendorong agar pelajar dan mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai penerima KIP-PIP dapat benar-benar memanfaatkan program tersebut sebagai penopang utama pembiayaan pendidikan di tengah situasi darurat.

“Kita ketahui ya, Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama ada yang namanya KIP-PIP yang tujuannya adalah memberikan beasiswa untuk anak-anak miskin,” ujar Husni.

Menurutnya, pemerintah perlu memberi kemudahan akses dan prioritas khusus bagi daerah yang tertimpa bencana. Husni menegaskan pentingnya keberpihakan negara agar bencana tidak berujung pada peningkatan angka putus sekolah. Ia meminta seluruh kementerian terkait membuka ruang seluas-luasnya untuk bantuan pendidikan, termasuk beasiswa bagi keluarga kurang mampu di wilayah terdampak.

“Jadi saya akan izin Bapak Menteri Agama, izin Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Kemendikbud dan lain sebagainya. Ayo mari kita bantu anak-anak kita jangan sampai putus sekolah. Berikan semua. KIP-PIP, beasiswa pendidikan kepada mereka semua,” jelasnya.

Advertisement

Selain fokus pada bantuan langsung kepada peserta didik, Husni juga menaruh perhatian serius pada kondisi fasilitas pendidikan dan keagamaan yang rusak akibat bencana. Ia menyebutkan, banyak sekolah, madrasah, hingga rumah ibadah yang mengalami kerusakan dan membutuhkan penanganan segera.

“Masuk bangunan-bangunannya dulu. Tentunya, pasti ya, pasca bencana ini banyak sekolah yang rusak, banyak madrasah yang rusak, banyak juga rumah-rumah ibadah yang rusak,” ujarnya.

Menurut Husni, perbaikan infrastruktur harus dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari bangunan yang rusak berat hingga yang mengalami kerusakan ringan. Pemulihan sarana pendidikan ini menjadi kunci agar proses belajar mengajar bisa segera berjalan normal.

“Ya, tentunya itu kembali harus dimaksimalkan. Yang sudah rusak, yang sudah hancur dibangun kembali. Yang mungkin rusaknya setengah parah mungkin akan diperbaiki,” jelasnya.

Dengan demikian, anak-anak di daerah terdampak tidak semakin tertinggal akibat musibah yang menimpa wilayah mereka. “Karena ini semua kita tujukan, kita utamakan khusus untuk daerah-daerah bencana. Karena mereka juga tidak ingin daerahnya tertimpa dari musibah ini,” tutup Husni.

Advertisement