Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan TNI AD telah menyiapkan 18 jembatan Bailey untuk daerah terdampak bencana di Sumatera. Penyiapan ini dilakukan setelah TNI AD ditunjuk sebagai Dansatgas untuk mengurus jembatan di seluruh Indonesia.
“Sehubungan ini juga kami karena ditunjuk Dansatgas untuk mengurus jembatan di seluruh Indonesia. Presiden sudah menyampaikan supaya saya fokus di daerah bencana. Kami sudah mendata sekarang jembatan dari Angkatan Darat untuk Bailey ada 18 yang sudah kita siapkan,” kata Maruli dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Maruli menjelaskan, dari 18 jembatan Bailey yang disiapkan, tujuh di antaranya telah rampung diperbaiki di Sumatera. Sementara itu, 11 jembatan lainnya masih dalam tahap pembangunan dan pengiriman konstruksi menuju wilayah terdampak bencana.
“Sampai sekarang kita sudah 7 selesai jembatan Bailey. Jembatan yang perbaikan tadi sudah disampaikan oleh (Kementerian) PU. Ada 6 dalam tahap pemasangan, 5 unit sudah ada di pelabuhan-pelabuhan, 3 masih terhadang di jalan, karena perlu pembenahan jalan-jalan,” ucap Maruli.
Ia mengapresiasi kerja keras anggotanya di lapangan. “Jadi memang untuk bisa mencapai kondisi sekarang, saya kira anggota kami itu bekerja sangat luar biasa. Mudah-mudahan, kalau ketersediaan alat ada, khususnya Bailey per Januari, kami hitung Januari, 50-an Bailey mudah-mudahan bisa tergelar,” sambungnya.
Selain jembatan Bailey, TNI AD juga menerima daftar perbaikan 37 jembatan Aramco. Namun, Maruli mengakui proses pembangunan jembatan Aramco memiliki tantangan tersendiri karena konstruksinya harus dipesan dan dikirim dari Jakarta.
“Ini memang sulit karena kita harus survei. Setelah survei, kita harus kirim dari Jakarta. Pabriknya pun ternyata stok tidak banyak. Jadi kita loading , berangkatkan, dorong ke tempatnya posisi untuk pembangunan juga banyak rintangan,” imbuhnya.






