Jakarta – Kepolisian mengungkap kronologi lengkap kasus pengeroyokan dua orang yang berprofesi sebagai ‘mata elang’ atau ‘matel’ hingga tewas di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Peristiwa tragis ini juga memicu aksi pembakaran kios dan kendaraan di sekitar lokasi.
Peristiwa Berdarah di Depan TMP Kalibata
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, memaparkan hasil penyelidikan dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat (12/12/2025). Ia merinci bahwa insiden mengerikan ini bermula pada Kamis (11/12) sekitar pukul 15.45 WIB.
“Diketahui kronologis peristiwa, pertama pada peristiwa di depan TMP Kalibata ini dimulai pada hari Kamis 11 Desember 2025 sekitar pukul 15.45 WIB di mana Polsek Pancoran menerima laporan melalui layanan 110 mengenai adanya dugaan penganiayaan terhadap dua pria di area parkir depan TMP Kalibata sekitar pukul 16.00,” ujar Trunoyudo.
Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polsek Pancoran segera bergerak menuju lokasi. Setibanya di tempat kejadian perkara, petugas mendapati salah satu korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Personel Polsek Pancoran tiba di lokasi dan menemukan kedua korban dalam kondisi terluka dengan kondisi seketika itu didapati satu korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi,” jelasnya.
Satu Korban Meninggal Saat Perawatan
Trunoyudo melanjutkan, korban lainnya yang mengalami luka serius segera dilarikan ke Rumah Sakit Budhi Asih untuk mendapatkan perawatan intensif. Sayangnya, nyawa korban kedua tidak dapat diselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan.
“Dan satu korban lainnya mengalami luka serius dan kemudian meninggal dunia di rumah sakit Budhi Asih,” tuturnya.
Peristiwa pengeroyokan yang berujung maut ini kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada hari yang sama, pukul 20.11 WIB.
Pembakaran Kios dan Kendaraan Menyusul
Tak lama setelah insiden pengeroyokan, suasana di sekitar TMP Kalibata memanas. Terjadi aksi pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah kios serta kendaraan yang terparkir di dekat lokasi kejadian.
“Selain penganiayaan, terjadi pula adanya pembakaran fasilitas warga berupa kios dan kendaraan di sekitar lokasi kejadian,” ungkap Trunoyudo.
Ia menambahkan, “Akibat dari peristiwa tersebut juga perlu kami sampaikan ada peristiwa di mana beberapa fasilitas warga mengalami kerusakan.”
Polisi Berikan Atensi Serius dan Pendampingan
Pihak kepolisian menyatakan memberikan perhatian serius terhadap kasus ini dan menyampaikan rasa empati yang mendalam kepada para korban serta keluarga mereka.
“Terkait dengan hal ini, kita sama-sama prihatin dan sama-sama berempati terhadap korban. Dan kemudian, dalam melaksanakan olah TKP, tentunya juga penyidik telah mengamankan alat bukti,” tegas Trunoyudo.
Selain itu, kepolisian juga memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban. Fasilitas evakuasi jenazah ke RS Polri, pengurusan administrasi, hingga pemulangan jenazah ke rumah duka difasilitasi sepenuhnya.
“Kemudian membantu proses administrasi dimulai dari evakuasi korban ke rumah sakit Budhi Asih untuk penanganan medis dan visum. Dan kemudian juga memfasilitasi pengurusan jenazah di rumah sakit Polri Kramat Jati, hingga proses pemulangan hari ini ya, kepada keluarga masing-masing,” pungkasnya.






