Internasional

Konflik Thailand-Kamboja Memanas: Sekolah Ditutup, 3 Juta Murid Terdampak, Puluhan Warga Tewas

Advertisement

Perang antara Thailand dan Kamboja semakin memanas, dengan laporan serangan bom dari jet tempur Thailand menghantam distrik Banan, Battambang, Kamboja, pada momen perayaan Natal. Agresi militer ini telah berlangsung lebih dari 20 hari, menyebabkan penutupan ribuan sekolah dan berdampak pada jutaan siswa.

Kamboja menyatakan agresi Thailand telah meningkat seiring perang yang sudah berlangsung lebih dari 20 hari, demikian dikutip dari KiriPost, Sabtu (27/12/2025), berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Kamboja. Pada Kamis (25/12), kementerian melaporkan pasukan Thailand mengerahkan jet tempur T-50TH untuk menjatuhkan satu bom di distrik Banan pada pukul 14.02 waktu setempat.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Sebelumnya, pada Rabu (24/12) pukul 10.00 waktu setempat, militer Thailand menggunakan jet tempur T-50 untuk menjatuhkan empat bom di daerah Phnom Sampov, Battambang. Insiden ini memaksa para siswa yang sedang belajar di luar kelas dan warga sipil di sepanjang Phnom Sampov untuk mengungsi ke tempat aman. Sebagai tanggapan, Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MoEYS) mengeluarkan pernyataan yang menutup sementara sekolah-sekolah di Banan dan Phnom Sampov karena alasan keamanan.

Advertisement

3 Juta Murid Sekolah Jadi Korban

MoEYS melaporkan bahwa hingga Kamis (25/12), total 1.311 sekolah di provinsi Oddar Meanchey, Banteay Meanchey, Preah Vihear, Battambang, Koh Kong, Pursat, dan Siem Reap telah ditutup. Penutupan ini berdampak pada 15.034 guru dan 3.221.033 siswa.

Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa sejak 7 Desember 2025, Kamboja telah menjadi sasaran agresi militer terbuka dan disengaja oleh angkatan bersenjata Thailand di sepanjang perbatasan baratnya.

Advertisement
Mureks