Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah komando Komjen Suyudi Ario Seto berhasil menangkap gembong narkoba internasional, Dewi Astutik alias PA, di Kamboja pada Senin, 1 Desember 2025. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya besar BNN dalam memberantas peredaran narkotika, khususnya penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun yang selama ini menjadi buronan.
Komjen Suyudi Ario Seto memimpin langsung operasi penangkapan Dewi Astutik. Menurutnya, keberhasilan ini memiliki dampak signifikan terhadap penyelamatan generasi muda. “Penangkapan 2 ton sabu tersebut berhasil menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkotika,” kata Komjen Suyudi saat jumpa pers pada Selasa, 2 Desember 2025.
Dewi Astutik telah menjadi target utama penegak hukum internasional. Namanya resmi masuk dalam daftar red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024 dan juga merupakan buronan pemerintah Korea Selatan (Korsel). Analisis BNN menunjukkan bahwa Dewi Astutik bersama Fredy Pratama mendominasi kawasan golden triangle, pusat peredaran narkoba di Asia Tenggara.
“Berdasarkan hasil analisa, terdapat dua nama asal Indonesia yang mendominasi kawasan golden triangle, yakni Fredy Pratama dan PAR, alias Dewi Astutik Alis Kak Dinda alias Dinda Ini,” jelas Komjen Suyudi. Ia menambahkan, Dewi Astutik juga dikenal sebagai rekrutor dari jaringan narkoba Asia-Afrika.
Kronologi Penangkapan Dewi Astutik
Komjen Suyudi menjelaskan, penangkapan Dewi Astutik bermula dari informasi intelijen yang diterima Kedeputian Berantas BNN RI dan Kedeputian Hukum dan Kerja Sama pada 17 November 2025. Informasi tersebut mengindikasikan keberadaan target di wilayah Phnom Penh, Kamboja.
Menindaklanjuti informasi krusial ini, Komjen Suyudi segera mengeluarkan surat perintah dan membentuk tim khusus untuk melakukan penangkapan di Kamboja. Tim diberangkatkan pada 25 November 2025 dan tiba di Phnom Penh pada 30 November 2025. Setibanya di sana, tim BNN langsung berkoordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh dan Kepolisian Kamboja, serta didukung oleh Bais perwakilan Kamboja, Polri (Interpol), Bea Cukai, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Luar Negeri.
Operasi penangkapan Dewi Astutik dilakukan pada Senin, 1 Desember 2025, pukul 13.39 waktu setempat. Tim gabungan berhasil mengamankan Dewi Astutik di area lobi sebuah hotel di Sihanouk, Kamboja. “Target terdeteksi berada dalam dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih dan langsung dilakukan upaya penangkapan oleh tim gabungan. Saat itu, target berhasil diamankan ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki,” ujar Komjen Suyudi.
Setelah penangkapan, tim BNN RI segera melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik di lokasi kejadian untuk memastikan identitas buronan yang diamankan sesuai dengan data DPO yang dimaksud.
BNN Tegaskan Komitmen di Tengah Perlawanan Bandar Narkoba
Meskipun berbagai pengungkapan kasus dan penangkapan tersangka narkoba terus dilakukan BNN, lembaga ini menyadari adanya potensi perlawanan balik yang lebih besar dari jaringan bandar narkoba. Kendati demikian, BNN menegaskan komitmennya untuk selalu menindak tegas pelaku peredaran narkoba di Indonesia.
Salah satu insiden perlawanan balik yang dihadapi BNN terjadi saat penggerebekan di Kampung Bahari. Tim BNN sempat mendapatkan perlawanan dari para pelaku yang melepaskan panah dan serangan lainnya. “Saat dilakukan operasi penindakan sempat terjadi perlawanan dengan busur panah, lemparan batu, kembang api, dan senjata tajam oleh kelompok jaringan narkoba tersebut, namun masih dapat dipukul mundur dan dikendalikan oleh tim di lapangan,” kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Roy Hadi Siahaan kepada wartawan pada Rabu, 5 November 2025.
Dalam rekaman video yang diterima, terlihat petugas BNN bersama Brimob dengan seragam dan senjata lengkap memasuki Kampung Bahari. Petugas berhasil menangkap tersangka di beberapa titik, termasuk di pondok tenda biru pinggir rel dan sebuah tenda yang diduga menjadi lapak narkoba. Di lokasi tersebut, ditemukan botol dengan sedotan hitam yang diduga digunakan untuk mengonsumsi narkoba. Penggerebekan juga dilakukan di sebuah kos yang berantakan, tempat sejumlah pelaku berhasil diamankan. Di depan kos inilah perlawanan terjadi, dengan kembang api ditembakkan ke arah petugas, disertai suara letusan dan asap.
Narkoba: Isu Kemanusiaan yang Mendesak
Komjen Suyudi Ario Seto secara konsisten menekankan pentingnya memberantas penyalahgunaan narkoba sebagai isu kemanusiaan. “Sebagai Kepala BNN yang pertama kami akan mengembalikan eksistensi dan marwah BNN sesuai tupoksi dalam semangat kami ‘War Drugs for Humanity’,” kata Suyudi dalam jumpa pers pengungkapan kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Oktober 2025.
Ia menambahkan, BNN bersama berbagai pihak terus berupaya menekan rantai pasok narkoba di Indonesia. Program pencegahan narkoba berbasis komunitas juga diperkuat. “Kemudian, tentunya mengurangi demand narkoba agar rantai suplai makin melemah. Pendekatan preemtif dan edukatif terus kita perkuat,” pungkasnya.






