Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menegaskan dukungan penuh agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama masa libur sekolah. Langkah ini dinilai krusial untuk menjamin keberlanjutan pemenuhan gizi anak, terutama bagi kelompok rentan. Pernyataan tersebut disampaikan Singgih di Jakarta pada Senin, 22 Desember 2025.
“Keberlanjutan MBG selama libur sekolah adalah bukti bahwa negara tidak boleh libur dalam melindungi hak dasar anak, termasuk hak atas pangan dan gizi yang layak,” ujar Singgih. Ia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan amanat konstitusi dan komitmen nasional dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Menurut Singgih, periode libur sekolah kerap menyebabkan penurunan asupan gizi anak, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga dengan kerentanan ekonomi. Oleh karena itu, penyediaan menu MBG yang dapat berupa roti, telur, susu, dan buah dianggap sangat penting untuk menjaga kualitas gizi anak.
Akselerasi MBG di Madrasah dan Pesantren
Singgih juga menyoroti bahwa masalah gizi masih menjadi tantangan serius di tingkat nasional. Ia menekankan urgensi akselerasi implementasi MBG di madrasah dan pesantren. Dengan jumlah santri yang mencapai jutaan dan mayoritas tinggal di asrama, kebutuhan gizi yang spesifik dan berkelanjutan menjadi prioritas.
“Pesantren bukan hanya pusat pendidikan keagamaan, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan sumber daya manusia. Program MBG harus dirancang adaptif untuk pesantren, baik dari sisi menu, sistem distribusi, maupun pengelolaan dapur sehat berbasis pesantren,” jelas Singgih.
Ia mengusulkan agar model penyaluran MBG di lingkungan madrasah dan pesantren lebih adaptif, mempertimbangkan kultur dan kapasitas masing-masing. Selain paket kemasan, Singgih juga menyarankan model dapur pesantren dengan pendampingan ahli gizi serta dukungan rantai pasok yang memadai.
“Kami di Komisi VIII akan terus mengawal agar anggaran dan pelaksanaan MBG ini tepat sasaran. Semangatnya satu: tidak boleh ada anak atau santri yang tertinggal dalam mendapatkan akses gizi berkualitas,” pungkasnya.
Alternatif Penyaluran MBG Saat Libur Sekolah
Terpisah, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan sejumlah alternatif penyaluran MBG bagi siswa selama masa libur. Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan bahwa program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita akan tetap berjalan seperti biasa.
“Untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita seperti biasa. Untuk Anak sekolah, masing-masing SPPG perlu melakukan inventarisasi berapa banyak dan berapa sering anak-anak bersedia ke sekolah,” kata Dadan saat dimintai konfirmasi pada Minggu, 21 Desember.
Dadan menjelaskan, pada awal masa libur sekolah, siswa akan menerima menu siap santap seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng. Menu ini akan diberikan maksimal selama empat hari. “Untuk sisa hari, jika siswa bersedia datang ke sekolah dibagikan ke sekolah, jika tidak, perlu mulai didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG,” tambahnya.






