Berita

Kemenbud Perkuat Kolaborasi Film Indonesia-Korea Selatan Lewat House of Indonesiana

Advertisement

Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) melalui Balai Media Kebudayaan menggelar pemutaran film animasi Banyu dan film dokumenter Octopus Hunter. Acara ini merupakan bagian dari program House of Indonesiana, sebuah inisiatif kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Republik Korea serta Korea Creative Content Agency (KOCCA).

Upaya Melestarikan Cerita Indonesia Melalui Sinema

Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, menyatakan bahwa program House of Indonesiana bertujuan untuk melestarikan kekayaan cerita Indonesia melalui medium sinema. Ia menekankan pentingnya adaptasi cerita warisan leluhur ke dalam format animasi dan dokumenter agar tetap relevan dan mudah dipahami generasi kini.

“Kita punya kekuatan cerita yang begitu banyak, yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang kita. Tujuan kita mempelajari animasi dan dokumenter adalah agar cerita-cerita itu kekal abadi, lestari, dan diceritakan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami,” ujar Giring, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).

Penguatan Talenta Muda dan Industri Kreatif Nasional

Direktur Film, Musik dan Seni, Syaifullah, mengapresiasi peran KOCCA Korea Selatan dan para peserta pelatihan House of Indonesiana. Ia melihat program ini sebagai wujud gotong royong kreatif yang dapat mendorong talenta muda Indonesia untuk bersaing di kancah global, meniru kesuksesan industri kreatif Korea Selatan yang telah mendunia melalui Hallyu.

“Melalui program ini, talenta muda Indonesia tidak hanya mendapat pelatihan teknis, tapi juga penguatan rasa percaya diri untuk bersaing di kancah global. Seperti yang kita tahu bahwa industri kreatif Korea Selatan telah menjadi kekuatan budaya dunia melalui gelombang Hallyu. Kini dengan semangat yang sama, kita ingin menjadikan Indonesia sebagai nama yang dikenal dunia melalui film, musik, dan seni,” ujar Syaifullah.

Syaifullah menambahkan bahwa Banyu dan Octopus Hunter bukan sekadar tontonan, melainkan narasi visual yang lahir dari proses pendampingan dan pertukaran ide antara sineas muda Indonesia dengan para ahli dari KOCCA. Kolaborasi ini diharapkan dapat memajukan sinema Indonesia.

“Dalam beberapa tahun terakhir, minat dan produksi film Indonesia terus meningkat. Lahirnya wajah-wajah baru dari berbagai latar belakang, peningkatan formal seperti universitas dan juga pelatihan-pelatihan, menunjukkan bahwa ekosistem film kita sedang bertumbuh dengan sehat. Beragam program seperti House of Indonesiana hadir untuk memastikan bahwa pertumbuhan ini diiringi dengan peningkatan kualitas, standarisasi proses, dan kerja yang berintegritas,” imbuh Syaifullah.

Ia juga menegaskan peran sineas muda sebagai agen budaya yang mampu menyampaikan kisah Nusantara secara menarik di era digital.

“Kepada para peserta training center, animator, dan seluruh kru yang terlibat, kalian adalah garda terdepan kebudayaan Indonesia di era digital. Karya kalian adalah bukti bahwa cerita lokal memiliki keistimewaannya tersendiri. Kita menyampaikan pesan bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan alam, tapi juga kaya akan nilai-nilai luhur yang relevan dengan dunia,” ujar Syaifullah.

Advertisement

Harapan Sinergi Lintas Negara

Syaifullah berharap sinergi lintas negara, khususnya antara Indonesia dan Korea, dapat terus mendorong pemajuan kebudayaan nasional. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada KOCCA dan industri kreatif Korea atas kolaborasi yang terjalin.

“Kepada mitra dari KOCCA dan industri kreatif Korea, terima kasih atas kolaborasi ini. Mari kita terus perkuat jembatan ini, karena masa depan budaya global dibangun melalui dialog, bukan monolog,” tutup Syaifullah.

Director of Korea Creative Content Agency (KOCCA), Mr. Lee, turut mengapresiasi Kemenbud atas wadah kolaborasi yang telah disediakan.

“Semoga pemutaran Banyu dan Octopus Hunter hari ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama budaya antara Korea dan Indonesia,” imbuh Mr. Lee.

Tentang House of Indonesiana dan Karya yang Ditampilkan

Program House of Indonesiana digagas untuk melahirkan sineas Indonesia berkualitas melalui kerja sama Kemenbud, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Republik Korea, serta KOCCA. Setelah melalui pembinaan dan pelatihan, film Banyu dan Octopus Hunter ditampilkan dan rencananya akan tayang di platform Indonesiana.tv.

Banyu adalah film animasi yang mengangkat pesan moral tentang menjaga lingkungan dan saling memaafkan, melalui kisah seorang anak bernama Banyu dan ikan pari manta bernama Rima di pedesaan bawah laut. Sementara itu, Octopus Hunter adalah film dokumenter yang menampilkan kearifan lokal nelayan Pulau Langkai di Selat Makassar dalam berburu menggunakan umpan gurita.

Acara pemutaran film ini diselenggarakan di Studio XXI Plaza Senayan, Jakarta, pada 10 Desember 2025. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Lembaga Sensor Film Naswardi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Ibnu Hamad, Kepala Balai Media Kebudayaan Abu Chanifah, serta perwakilan Iconix Korea Mrs. Mijung.

Advertisement