Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan dana lebih dari Rp 50 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk merehabilitasi fasilitas keagamaan di wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan negara untuk memulihkan kembali sarana ibadah dan pendidikan yang rusak akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Rincian Alokasi Bantuan
Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa alokasi dana tersebut terbagi dalam dua pos utama. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Masyarakat Islam mendapatkan Rp 10,4 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membantu pemulihan 49 kantor urusan agama, serta 61 masjid dan mushala yang terdampak.
Sementara itu, Rp 40,85 miliar dialokasikan dari Ditjen Pendidikan Islam. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung pemulihan madrasah dan lembaga pendidikan Islam yang juga terdampak bencana.
Pendataan Kerusakan yang Detail
Nasaruddin menegaskan bahwa Kemenag telah melakukan pemetaan kerusakan secara detail. Pendataan mencakup berbagai fasilitas keagamaan, mulai dari madrasah, masjid, musala, hingga rumah ibadah lainnya.
“Semua data sudah kami pegang dan terus kami update. Kami ingin memastikan layanan berbasis keagamaan kembali berjalan secepat mungkin. Ini tentang mengembalikan kehidupan masyarakat,” ujar Nasaruddin.
Ia menambahkan bahwa negara harus hadir secara nyata membantu warga yang terdampak, terutama dalam pemulihan layanan keagamaan dan pendidikan. “Kami tentu bukan hanya berdoa. Perhatian kami harus diwujudkan secara konkret. Karena itu, Kementerian Agama bergerak cepat, mendata kerusakan, dan menyalurkan bantuan untuk memulihkan kembali aktivitas masyarakat,” tegasnya.
Donasi Masyarakat Terus Mengalir
Selain dukungan APBN, Kemenag juga mencatat adanya aliran bantuan dari masyarakat. Hingga kini, total donasi yang dihimpun melalui Baznas, FOZ, Poroz, dan Kemenag Peduli telah mencapai Rp 104.335.712.000.
Bantuan tersebut disalurkan secara bertahap ke tiga provinsi yang paling parah terdampak bencana, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dampak Bencana
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (7/12/2025), bencana banjir bandang dan tanah longsor telah merenggut nyawa 921 orang di ketiga provinsi tersebut. Sebanyak 392 orang dilaporkan masih hilang, dan 975.079 orang terpaksa mengungsi.
Rincian korban di masing-masing provinsi adalah sebagai berikut:
- Sumatera Utara: 329 orang meninggal dunia, 82 orang hilang.
- Sumatera Barat: 226 orang meninggal dunia, 213 orang hilang.
- Aceh: 366 orang meninggal dunia, 97 orang hilang, dan 914.202 orang mengungsi.






