Berita

Kelalaian Bos Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut, 22 Tewas

Advertisement

Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wisnu Wardhana, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kebakaran maut yang melanda gedung perusahaan di Jakarta Pusat. Ia kini ditahan setelah polisi mengungkap adanya unsur kelalaian dalam manajemen perusahaan yang berujung pada insiden tragis tersebut.

Kelalaian Manajemen Perusahaan

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyatakan, “Ada kelalaian saudara tersangka.” Penyelidikan mendalam menunjukkan bahwa Michael Wisnu tidak memastikan adanya prosedur operasi standar (SOP) yang memadai untuk penyimpanan baterai drone, yang diidentifikasi sebagai penyebab utama kebakaran.

“Tidak membuat atau memastikan adanya SOP penyimpanan baterai berbahaya. Tidak menunjuk petugas K3 dan tidak melakukan pelatihan keselamatan,” jelas Kombes Susatyo dalam konferensi pers pada Jumat (12/12/2025).

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tersangka juga lalai dalam menyediakan fasilitas keselamatan bangunan. “Tidak menyediakan ruang penyimpanan standar untuk bahan flammable. Tidak menyediakan pintu darurat dan sistem keselamatan bangunan. Tidak memastikan jalur evakuasi berfungsi,” imbuhnya.

Risiko Baterai LiPo Diabaikan

Michael Wisnu diduga mengetahui secara mendalam mengenai risiko baterai lithium polymer (LiPo) yang mudah terbakar. Namun, ia diduga mengabaikan potensi bahaya tersebut. “Artinya, bahwa sebagai Direktur tahu persis tentang risiko daripada baterai LiPo ini mudah terbakar, namun tetap membiarkan kondisi tanpa SOP dan tanpa perlindungan,” tutur Kombes Susatyo.

Advertisement

Atas kelalaian tersebut, Michael Wisnu dijerat dengan Pasal 187 KUHP dan/atau Pasal 188 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP. Ia terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Kronologi Kebakaran Maut

Kebakaran yang terjadi pada Selasa (9/12) siang itu bermula dari ruang inventaris di lantai 1, tempat penyimpanan baterai drone tipe lithium polymer (LiPo) yang rusak. Tumpukan baterai tersebut kemudian terjatuh, memicu percikan api yang dengan cepat menyambar baterai lain yang juga disimpan di ruangan itu.

Api membesar dan menjalar ke lantai-lantai atas gedung berlantai enam tersebut. Sebanyak 22 orang dilaporkan tewas dalam insiden ini. Para korban terjebak di lantai atas karena asap tebal yang berasal dari lantai bawah dan minimnya jalur evakuasi yang berfungsi.

Advertisement