Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bogor tengah gencar mengawasi aktivitas tambang ilegal yang tersebar di sejumlah wilayah. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk perhatian serius terhadap penambangan liar, terutama yang berpotensi merusak lingkungan.
Pemetaan Titik Tambang Ilegal
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bogor, Denny Achmad, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi yang diduga kuat sebagai area tambang ilegal. Fokus pengawasan mencakup tambang emas dan pasir.
“Berkaitan tambang ini memang atensi dari Kejaksaan Agung kemarin dalam rangka Hakordia, kita lagi mau memetakan beberapa tambang yang memang diindikasi ilegal,” ujar Denny Achmad kepada wartawan di Puncak, Jumat (12/12/2025).
Kawasan Hutan Lindung Dilarang untuk Tambang
Denny menegaskan bahwa kawasan hutan lindung tidak dapat dijadikan area pertambangan. Pihaknya akan terus memantau melalui citra satelit untuk membedakan area yang masuk dalam kawasan lindung dan yang telah digarap oleh aktivitas tambang.
“Pada intinya, kawasan hutan itu tidak bisa diinin untuk tambang. Makanya kalau kita lihat dari petanya kan ada titik-titik yang dari satelit kelihatan. Mana yang masuk kawasan hutan lindung, mana yang digarap,” jelasnya.
Peran Serta Masyarakat Sangat Diharapkan
Untuk memperkuat pengawasan, Kejari Kabupaten Bogor juga menggandeng peran serta masyarakat dan pemerintah desa setempat. Masyarakat diharapkan aktif melaporkan setiap kegiatan tambang yang mencurigakan.
“Makanya peran masyarakat, peran desa nanti untuk melaporkan kegiatan tambang yang ada di sana. Nanti kita cek apakah itu legal atau ilegal,” ungkap Denny.
Penanaman Pohon dan Bakti Sosial
Selain fokus pada pengawasan tambang ilegal, Kejari Kabupaten Bogor juga menggelar kegiatan penanaman pohon di kawasan Puncak. Aksi ini bertujuan untuk mencegah bencana alam, khususnya banjir, dengan mengembalikan kelestarian alam.
“Ini juga kita ada penanam pohon, kita mau kembali ke alam bahwa kita harus menjaga alam semesta ini dengan pohon ini. Nanti bisa mencegah beberapa Kejadian-kejadian bencana alam, khususnya banjir,” tuturnya.
Kegiatan pencegahan bencana ini turut diiringi dengan bakti sosial dan donor darah. Sebanyak 50 kantong darah berhasil disumbangkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI), serta bantuan alat pendidikan untuk sekolah anak berkebutuhan khusus.
“Alhamdulillah kurang lebih sekitar 50-an kantong darah Kita bisa berhasil sumbangkan kepada PMI (Palang Merah Indonesia),” pungkasnya.






