Berita

Karyawan Kios Hampir Terbakar Hidup-hidup Saat Kerusuhan ‘Mata Elang’ di Kalibata

Advertisement

Seorang karyawan kios di Kalibata, Jakarta Selatan, bernama Andi, menceritakan pengalaman mencekam saat kerusuhan pecah usai seorang petugas penagih utang atau ‘mata elang’ (Matel) tewas dikeroyok. Ia mengaku nyaris terbakar hidup-hidup saat berada di dalam kiosnya yang kini hangus.

Andi, yang bekerja di kios sambal matah, awalnya diminta masuk ke dalam kios oleh seseorang yang memberitahunya akan ada serbuan. “Karena kebetulan kita sudah mau tutup awalnya. Nah tiba-tiba dapat informasi, ‘Pak ada serbuan’ bahkan sempat ada satu orang dari mereka yang bilang, ‘Pak tutup aja, matiin lampu, masuk ke dalam, kunci’. Kita ngikutin mereka, saya pikir mereka ada yang masih baik,” kata Andi di lokasi, Jumat (12/12/2025).

Namun, setelah ia dan rekan-rekannya masuk dan menutup kios, lapak mereka justru dibakar. “Nah begitu kita tutup malah kita yang dibakar kan. Nah kalau kita diam aja di sini ya mungkin kita jadi sate di dalam. Makanya kita buru-buru keluar nyari lantai dua itu kita jebol,” ucapnya.

Proses evakuasi pun tidak mudah. Bagian belakang lapak Andi berbatasan dengan kantor Kementerian Dalam Negeri yang dipasangi kawat berduri. “Ini gara-gara lompat itu, patah, saya nyangkut di kawat berduri yang dipasang sama pihak Kemendagri. Kan memang semua dibatasin pakai itu. Nah sebelum jatuh itu saya nyangkut dulu. Ya kalau nggak nyangkut ya nggak mungkin begini,” kata dia sambil memperlihatkan bekas luka di kaki dan tangannya.

Andi bersama empat temannya berhasil selamat setelah melompat dari lantai dua kios yang terbakar. “Nah itu kita lompat di situ. Kondisinya kan tadinya tertutup. Ditutup supaya tidak ada yang masuk ke situ. Nah dari situlah kita bisa alhamdulillah selamat semua empat orang itu,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, pengeroyokan dua ‘mata elang’ di Kalibata pada Kamis (11/12) memicu kericuhan. Warung hingga sepeda motor warga di lokasi kejadian diserang oleh sekelompok orang yang diduga rekan korban tewas.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, kericuhan terjadi setelah pengeroyokan yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya luka berat. “Akibat dari pengeroyokan itu yang menimbulkan satu meninggal dunia dan satu luka berat itu, nah, tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang setelah maghrib itu, datang langsung merusak, karena dikeroyoknya di TKP di sini,” kata Nicolas di lokasi kejadian, Kamis (11/12).

Ia menambahkan, sasaran massa adalah warung-warung di sekitar lokasi pengeroyokan. “Jadi, akhirnya di sini sasaran daripada kelompok massa itu. Mungkin dari kelompok mereka (korban matel) yang datang menyerang, membabi buta, merusak warung yang ada di sini,” lanjutnya.

Pada Jumat (12/12), polisi mengonfirmasi korban tewas bertambah menjadi dua orang. Korban kedua adalah ‘matel’ yang sebelumnya mengalami luka berat dan meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement