Berita

Kantor WO di Cipayung Sepi Aktivitas Pasca Dugaan Penipuan

Advertisement

Rumah yang diduga menjadi kantor wedding organizer (WO) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, kini tampak sepi tanpa aktivitas. Bangunan tersebut diduga terlibat dalam kasus penipuan yang mulai terkuak melalui media sosial.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Senin (8/12/2025) pagi, rumah yang beralamat di Jalan H. Siun, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, itu terlihat terkunci rapat. Beberapa galon air minum tertata di depan pintu masuk, sementara peralatan masak seperti panci dan saringan penggorengan yang masih berminyak turut ditemukan.

Kondisi bangunan kantor WO itu sendiri belum selesai dibangun. Sejumlah dinding masih berupa bata hebel yang belum diplester, memberikan kesan terbengkalai.

Aktivitas Berhenti Mendadak

Ketua RT 01/05 setempat, Azli, mengonfirmasi bahwa aktivitas di kantor WO tersebut mulai menghilang sejak Sabtu (6/12/2025). “Hari Jumat pagi masih ramai, Sabtu, Minggu dia sudah begitu (enggak ada aktivitas),” ujar Azli saat ditemui pada Senin.

Azli menambahkan, kantor terduga pelaku sempat didatangi sejumlah orang yang diduga korban penipuan pada Sabtu malam. Beberapa korban bahkan mendatangi rumahnya untuk menanyakan keberadaan terduga pelaku.

“Malam Minggu kemarin jam 22.00 WIB, datang ke rumah saya melaporkan bahwa kena tipu, catering Mbak ADP, gitu kan. Wah itu banyaklah, ada ratusan juta gitu,” ungkap Azli.

Kasus Terungkap Lewat Media Sosial

Kasus dugaan penipuan ini awalnya terungkap dari unggahan seorang perias pengantin di TikTok pada Sabtu (6/12/2025). Unggahan tersebut melaporkan adanya pernikahan bermasalah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

“Jadi dia ada beberapa acara hari Sabtu itu, terus ternyata bermasalah. Katering makanannya enggak datang, cuma ada dekornya,” jelas salah seorang korban, Tamay (26), saat dihubungi pada Minggu (7/12/2025).

Advertisement

Setelah unggahan itu viral, warganet yang mengaku sebagai korban mulai membanjiri kolom komentar. Para korban kemudian berkomunikasi lebih lanjut melalui grup obrolan WhatsApp untuk menyamakan informasi dan kronologi.

Dari diskusi tersebut, terungkap bahwa WO itu diduga menawarkan paket pernikahan dengan harga menggiurkan untuk menarik banyak pelanggan. Saat ini, pihak WO dilaporkan sudah dibawa ke Mapolres Jakarta Utara, bersamaan dengan para korban yang ingin mencari kejelasan.

“Ini semua sudah di Polres Jakarta Utara. Termasuk owner-nya, semuanya, marketingnya. Mereka berkelit. Pokoknya enggak jelas lah, kami enggak dapat titik terangnya,” ujar Tamay.

Beberapa korban yang acaranya sudah berlangsung dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Namun, bagi korban yang rencananya baru akan menikah, seperti Tamay yang dijadwalkan pada April 2026, proses penanganan kasusnya belum dapat dilakukan karena dianggap belum masuk unsur tindak pidana penipuan.

“Yang dipanggil orang-orang yang acaranya udah selesai. Kami yang acaranya masih lama enggak bisa diganti (uangnya), karena acaranya belum terjadi. Cuma kan kami meminimalisir jangan terjadi,” tutur Tamay.

Informasi yang beredar di media sosial dan grup korban menyebutkan, pemilik WO sempat dibawa ke Mapolda Metro Jaya oleh keluarga salah satu korban. Namun, setelah empat jam pemeriksaan, pemilik WO dibebaskan karena alasan negosiasi dengan korban.

Advertisement