Berita

Kantor Terra Drone Terbakar, Polisi Periksa Pimpinan Lokal WNI

Advertisement

Kebakaran hebat yang melanda kantor perusahaan drone Terra Drone di Cempaka Baru, Jakarta Pusat, pada Rabu (10/12/2025), menewaskan 22 orang. Kepolisian mengungkap bahwa perusahaan tersebut merupakan entitas asal Jepang, namun pucuk pimpinan di Tanah Air dijabat oleh warga negara Indonesia.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra menyatakan, “Perusahaannya perusahaan Jepang. Kalau pemimpin perusahaan yang di situ bukan (orang Jepang).” Identitas pimpinan lokal tersebut telah diketahui dan polisi berencana segera memanggilnya untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Kalau pemimpin perusahaannya ada, sudah kita ketahui, sudah kita mau periksa. Posisinya di mana kita mau pastikan dulu,” jelas Roby.

Roby menambahkan bahwa Terra Drone bergerak di bidang pesawat nirawak atau drone. Kantor yang mengalami musibah kebakaran tersebut difungsikan sebagai lokasi servis dan perbaikan, bukan fasilitas produksi. “Benar (perusahaan drone). (Di sana) nggak produksi, tapi perbaikan dan kantor. Bisa, servicenya memang di sana,” tegasnya.

Polisi Dalami Dugaan Kelalaian dan Izin Operasional

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menegaskan pihaknya akan mendalami unsur kelalaian yang mungkin berkontribusi pada tragedi kebakaran tersebut. Selain itu, izin operasional gedung juga akan menjadi fokus pemeriksaan. “Tentunya dari penyebab tersebut kita akan kaji lagi, apakah penyebab tersebut juga dihubungkan dengan kelalaian atau ada pihak-pihak lain yang bertanggung jawab. Termasuk izin-izin dan sebagainya tentu akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Susatyo di lokasi kejadian, Selasa (9/12).

Advertisement

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri telah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengidentifikasi penyebab pasti kebakaran. “Pada saat ini pula, tim Labfor (Laboratorium Forensik) Polri sudah hadir dan sudah melaksanakan olah TKP untuk menemukan sebab-sebab terjadinya kebakaran,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan saksi awal, dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari baterai drone. Namun, hasil definitif masih menunggu investigasi mendalam dari tim labfor. “Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini tim Labfor masih bekerja. Mohon waktunya agar tim Labfor bisa segera menangani dan mengetahui titik sumber api pertama dari kebakaran ini,” tutur Susatyo.

Kebakaran yang dilaporkan warga pada pukul 12.43 WIB ini menelan korban jiwa sebanyak 22 orang, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.

Advertisement