Setiap tahun, menjelang peringatan Haul Guru Sekumpul, ribuan hingga jutaan jemaah dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan mancanegara, mulai memadati kawasan Sekumpul, Martapura. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan sebuah momen spiritual yang sarat makna, di mana umat Islam berkumpul untuk mengenang keteladanan hidup, akhlak mulia, serta ajaran-ajaran KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang penuh kelembutan dan kasih sayang.
Dalam suasana yang khusyuk, haul menjadi ruang bersama untuk mempererat ukhuwah, menumbuhkan rasa cinta kepada ulama, sekaligus menguatkan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Mengenal Lebih Dekat Haul Guru Sekumpul
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, Haul Guru Sekumpul merupakan peringatan tahunan berskala besar yang diselenggarakan untuk mengenang wafatnya seorang ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Beliau lebih dikenal luas dengan sebutan Guru Sekumpul.
Acara ini secara rutin dilaksanakan setiap tanggal 5 Rajab berdasarkan kalender Hijriah dan dipusatkan di Musala Ar-Raudhah, Sekumpul, Martapura. Dari tahun ke tahun, kegiatan ini selalu dihadiri jutaan jemaah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara, menunjukkan betapa besar pengaruh dan kecintaan umat terhadap sosok Guru Sekumpul.
Kehadiran dalam haul tidak hanya dimaknai sebagai pertemuan fisik, melainkan sebagai ruang refleksi, doa bersama, serta penguatan spiritualitas dan kebersamaan umat Islam dalam suasana yang penuh kekhusyukan.
Guru Sekumpul dikenal sebagai ulama besar yang memiliki pengaruh luas, khususnya di Kalimantan, namun ajarannya juga diterima oleh masyarakat di berbagai wilayah Nusantara. Ia dihormati karena keluasan ilmu, keteladanan akhlak, serta kedalaman ajaran tasawuf yang disampaikannya dengan bahasa yang lembut dan menyejukkan. Melalui sikap dan tutur katanya, ia mampu menyentuh hati banyak orang, sehingga ajaran yang disampaikannya terus hidup dan diamalkan. Oleh karena itu, haul menjadi sarana penting untuk mengenang jasa serta warisan keilmuan yang telah ia tinggalkan bagi umat.
Makna Mendalam di Balik Peringatan Haul
Makna Haul Guru Sekumpul tercermin dalam beberapa aspek utama:
- Penghormatan dan Kecintaan: Haul menjadi bentuk penghormatan terhadap hari wafatnya Guru Sekumpul yang jatuh pada tanggal 5 Rajab, sekaligus sebagai wujud cinta dan rindu terhadap sosok ulama yang telah memberikan banyak teladan.
- Ekspresi Spiritual: Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi spiritual, di mana jemaah melantunkan sholawat, tahlil, doa, dan manaqib sebagai pengingat akan ajaran serta perjalanan hidupnya.
- Spiritualitas Kolektif: Haul menghadirkan spiritualitas kolektif, karena jutaan orang berkumpul dalam satu tujuan yang sama, sehingga tercipta pengalaman religius bersama yang memperkuat solidaritas sosial.
Dalam pelaksanaannya, Haul Guru Sekumpul berpusat di Musala Ar-Raudhah, Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi ceramah agama, pembacaan doa, sholawat, dan tahlil. Jemaah yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh-tokoh penting dari dalam dan luar daerah.
Di sisi lain, masyarakat sekitar menunjukkan solidaritas yang kuat dengan menyediakan makanan, minuman, layanan, serta tempat istirahat secara swadaya. Haul Guru Sekumpul menjadi fenomena sosial keagamaan yang masif dan unik, sekaligus simbol kuat kecintaan umat kepada seorang ulama besar serta penguat identitas keislaman masyarakat Banjar dan sekitarnya.






