Berita

Jaringan Jalan Nasional dan Tol Siap Layani Arus Nataru 2025/2026

Advertisement

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjamin kesiapan infrastruktur jalan nasional dan tol untuk melayani mobilitas masyarakat selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Upaya pemulihan ruas jalan yang terdampak bencana terus dilakukan sembari memastikan jaringan di wilayah lain tetap dalam kondisi prima.

Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, menyatakan bahwa langkah-langkah peningkatan pelayanan konektivitas nasional untuk Nataru tidak akan terganggu. “Ruas yang terdampak bencana terus dipulihkan, sementara jaringan jalan di wilayah lain tetap dalam kondisi mantap dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kesiapan layanan konektivitas nasional untuk Nataru tidak terganggu, dan langkah-langkah peningkatan pelayanan dapat dilaksanakan sesuai rencana,” ujar Diana dalam keterangan resminya pada Selasa (9/12/2025).

Saat ini, jaringan jalan nasional non-tol di Indonesia memiliki panjang total 47.603,39 km dengan tingkat kemantapan mencapai 93,65%. Sementara itu, jalan tol yang beroperasi sepanjang 3.115,98 km akan bertambah dengan sejumlah ruas baru yang ditargetkan beroperasi pada triwulan keempat tahun ini.

Ruas tol baru tersebut meliputi Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Seksi 1 (Junction Sedyatmo-Interchange Kosambi) sepanjang 4,7 km, penambahan junction Tol Palembang-Betung (Ramp 1, 5, 6, 7B, dan 8) sepanjang 7,57 km, serta penambahan lajur pada ruas Tangerang-Merak (Jalur A dan B KM 77+800-KM 86+538) sepanjang 8,738 km.

Selain itu, lima ruas jalan tol juga akan difungsionalkan untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas selama Nataru. Kelima ruas tersebut adalah Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) sepanjang 24,67 km, Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 4 (Sinaksak-Simpang Panei) sepanjang 12,86 km, Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 2 (Rengas-Pulau Rimau) sepanjang 30,75 km, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1 dan Seksi 2 (Gending-Paiton) sepanjang 24,08 km, serta Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3A2, 3B, 3B2, 5A, 5B, 6A dan Jembatan Pulau Balang sepanjang 50,227 km.

Peningkatan kapasitas jalan juga dilakukan melalui penambahan satu lajur pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Cikampek-Palimanan, dan Jalan Tol Tangerang-Merak.

Advertisement

Jaringan jalan tol Indonesia juga dilengkapi dengan 136 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) serta 189 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sebanyak 8 TIP di empat ruas tol Sumatera dan 9 TIP di ruas tol Jawa yang masih dalam tahap konstruksi juga ditargetkan fungsional selama Nataru.

Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyiapkan peningkatan layanan operasional, termasuk fasilitas BBM modular, mobile toilet, patroli 24 jam, serta fasilitas TIP yang lebih baik seperti sarana ibadah, area UMKM, fasilitas ramah disabilitas, dan area bermain anak.

Optimalisasi gerbang tol dilakukan dengan penyiapan mobile reader, kartu perdana uang elektronik, dan kesiagaan genset 24 jam. Rencana pemberian diskon tarif jalan tol sebesar 10-20% juga telah disusun untuk 26 ruas tol pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember 2025.

Untuk respons cepat terhadap bencana atau gangguan jalan, Kementerian PU akan menyiagakan 1.150 unit Disaster Relief Unit (DRU) yang terdiri dari berbagai alat berat dan peralatan pendukung. Material darurat seperti 108 set jembatan bailey, 11.600 sandbag, dan 19.453 bronjong juga disiapkan.

Sebanyak 492 posko siaga akan didirikan mulai 16 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 sebagai pusat koordinasi, pengawasan kondisi jalan, dan layanan tanggap darurat. Masyarakat dapat mengakses informasi Nataru 2025/2026 melalui Call Center 158 atau 0822 8885 8884, serta portal https://binamarga.pu.go.id/nataru yang menyediakan data real-time kondisi jalan, TIP, posko, titik rawan bencana, dan CCTV.

Advertisement