Seorang ibu bernama Mimi Adriani Nasution mendatangi posko Ante Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan berlinang air mata. Ia tengah berupaya mencari keberadaan putranya, Raihan, yang diduga menjadi korban dalam peristiwa kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat.
“Saya belum melihat, saya belum melihat apakah Raihan ada di dalam itu tapi kalau di daftar-daftar Twitter dan segala macam ada nama Raihan di urutan ke-11,” ujar Mimi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/12/2025).
Mimi mengaku telah mencoba menghubungi Raihan tak lama setelah mendengar kabar kebakaran yang melanda kantor Terra Drone. Namun, usahanya belum membuahkan hasil.
“Udah (coba kontak Raihan), tapi checklist 1, HP-nya udah nggak aktif,” tuturnya.
Komunikasi terakhir Mimi dengan Raihan terjadi pada pagi hari yang membahas mengenai paket kurir. Percakapan singkat melalui pesan teks itu menjadi satu-satunya interaksi terakhir sebelum musibah terjadi.
“Saya menge-chat dia doang tadi pagi, soalnya ada paket untuk dia, terus saya bilang ‘nak ini ada paket’ dia bilang ‘itu dari Samsung mah’, cuma itu aja. Saya nggak ngobrol, cuma di chat itu doang,” kenangnya.
Raihan baru bekerja kurang dari setahun di Terra Drone. Di perusahaan tersebut, ia bertugas di bidang pengolahan data operasional.
“Raihan itu yang mengolah data-data, misalnya pilot Terra Drone lagi ngasih data di lapangan, itu Raihan yang mengelola datanya, udah berapa hektar yang disemprot,” jelasnya.
Mimi juga telah menjalani tes DNA untuk keperluan pencocokan dengan jenazah yang tiba di RS Polri. Ia menyuarakan keprihatinan terkait penanganan dan antisipasi kebakaran di gedung perkantoran tersebut.
“Cuma yang bingungnya di kantor ini, kok nggak ada penanganan kayak simulasi atau apa. Yang Nantulang nggak, Nantulang nggak habis pikir. Gimana Raihan meregang nyawanya. Kena asap di lantai 5. Laporan dari si Pak Umay (HRD Terra Drone) mulai dari lantai 1, di lantai 1 minimal untuk menuju ke lantai 5 pasti ada penanganan apa dari kantor,” keluhnya.
22 Korban Tewas
Sebelumnya, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa proses pemadaman api di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, telah selesai dilakukan. Peristiwa nahas ini merenggut nyawa 22 orang.
“22 orang yang meninggal dunia, 15 wanita dan 7 orang laki-laki,” ujar Kadis Damkar Jakarta, Bayu Megantara, di Kemayoran, Selasa (9/12/2025).
Ia menambahkan bahwa proses identifikasi lanjutan akan segera dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kebakaran tersebut.
“Pemadaman selesai dan selanjutnya saya bersama Pak Kapolres akan mengidentifikasi lagi,” katanya.
Bayu menjelaskan bahwa api bermula dari lantai dasar dan tidak merembet ke lantai lain. Namun, asap tebal yang menyelimuti gedung diduga menjadi penyebab utama banyaknya korban jiwa.






