Selama 13 tahun kariernya yang gemilang bersama Real Madrid, Luka Modric telah melewati berbagai momen penting, mulai dari puncak kejayaan hingga perpisahan yang mengharukan. Namun, di antara banyak kisah tersebut, ada satu transfer yang meninggalkan luka mendalam di hati sang gelandang veteran: kepergian Mateo Kovacic pada tahun 2018.
Momen tersebut bukan sekadar perubahan skuad biasa bagi Modric. Kepergian Kovacic dari Santiago Bernabeu menjadi kisah emosional yang tak terlupakan, bukan hanya karena kualitas sang pemain, tetapi juga karena ikatan personal yang terjalin begitu kuat di antara keduanya.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Kovacic, Sosok Istimewa di Mata Modric
Luka Modric dan Mateo Kovacic sempat bermain bersama di Real Madrid selama tiga musim. Dalam setiap musim kebersamaan mereka, keduanya berhasil mengangkat trofi Liga Champions. Meski seringkali berperan sebagai pelapis, kontribusi Kovacic di lapangan dinilai sangat penting oleh Modric.
Modric secara terbuka mengakui bahwa kualitas Kovacic jauh melampaui peran yang sering ia emban. “Sangat sulit bagi saya ketika dia pergi karena Mateo adalah seseorang yang benar-benar istimewa bagi saya,” ungkap Modric dalam podcast Neuspjeh prvaka.
Ia menambahkan, “Pada periode itu di Real, menurut saya, dia adalah salah satu pemain terbaik, meskipun dia mungkin tidak setuju. Meskipun dia bukan protagonis utama sepanjang waktu, dia memainkan pertandingan yang luar biasa dan sangat penting.”
Ikatan yang Semakin Kuat di Timnas Kroasia
Meskipun jalan mereka berpisah di level klub, hubungan antara Modric dan Kovacic justru semakin menguat. Keduanya terus menjadi tulang punggung tim nasional Kroasia, bahu-membahu membawa negara mereka mencapai final Piala Dunia 2018.
Empat tahun berselang, duet gelandang ini kembali menorehkan sejarah dengan mengantar Kroasia meraih posisi ketiga di Piala Dunia Qatar. Modric menjelaskan bagaimana ikatan mereka tetap terjaga erat.
“Sejak awal. Sejak saat dia datang ke tim nasional, kami menciptakan hubungan yang luar biasa, sebuah chemistry yang bertahan lama. Hingga hari ini, bahkan setelah ia meninggalkan Real Madrid,” tutur Modric.
Ia melanjutkan, “Di Real Madrid, kami menjadi lebih dekat, tetapi seringkali ketika seseorang pergi, jalan hidup secara alami terpisah. Dengan dia, hubungan kami justru menjadi lebih kuat.”






