Keuangan

IHSG Menguat 0,42% ke 8.645,84 Didorong Dana Asing, ELPI Kantongi Kontrak Rp2,39 Triliun

Advertisement

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (22/12/2025) di zona hijau, menguat 0,42% ke level 8.645,84. Penguatan indeks ini didorong oleh lonjakan sejumlah saham energi dan saham berkapitalisasi besar, di tengah arus dana asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik.

Pelaku pasar asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp779,51 miliar di pasar reguler. Jika dihitung di seluruh pasar, nilai beli bersih asing mencapai Rp1,34 triliun.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kenaikan tajam sebesar 14,53% dan menjadi penopang utama indeks. Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 1,55% dan PT MD Pictures Tbk (FILM) melonjak 9,89%.

Sementara itu, tekanan datang dari saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang turun 3,74%, disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang melemah 1,45%, serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang terkoreksi 1,99%.

Secara sektoral, enam dari sebelas sektor berakhir di zona penguatan. Sektor energi mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,50%, sedangkan sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor dengan tekanan terdalam setelah turun 2,89%.

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI)

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) berhasil meraih kontrak penyediaan jasa sewa armada kapal. Kontrak ini ditujukan untuk mendukung proyek Genting FLNG yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Nilai kontrak tersebut diperkirakan mencapai Rp2,39 triliun dengan jangka waktu hingga 18 tahun, setelah masa persiapan armada sekitar 18 bulan. Dalam proyek ini, ELPI akan menyiapkan enam unit kapal baru.

Advertisement

Armada tersebut terdiri dari satu Crew Boat, satu Pilot Boat, satu Offshore Support Vessel (OSV), serta tiga Multi-Purpose Tug. Pendanaan proyek ini diperkirakan bersumber dari kas internal dan pinjaman bank, yang berpotensi meningkatkan liabilitas perseroan.

Tambahan pendapatan dari penyewaan kapal diproyeksikan mulai terlihat paling cepat pada paruh kedua 2027. Terdapat pula peluang peningkatan margin apabila kapal-kapal tersebut dimiliki langsung oleh perseroan.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham. Dividen ini akan dibagikan kepada sekitar 93,33 miliar saham yang beredar.

Total nilai dividen yang akan dibagikan berada pada kisaran Rp9,00 triliun hingga Rp9,32 triliun. Dengan laba bersih sembilan bulan 2025 sebesar Rp41,37 triliun, kebijakan ini mencerminkan rasio pembagian dividen sekitar 22,5%.

Hingga September 2025, BMRI mencatatkan saldo laba ditahan sebesar Rp214,27 triliun. Kinerja keuangan BMRI ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai Rp1.450 triliun atau naik 13,10% secara tahunan.

Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat menjadi Rp1.580 triliun atau tumbuh 15,90% secara tahunan, dengan rasio kredit terhadap simpanan (LDR) terjaga di sekitar 91%. Jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 5 Januari 2026, sedangkan pembayaran dividen dijadwalkan pada 14 Januari 2026.

Advertisement
Mureks