Keuangan

IHSG Dibuka Menguat ke 8.572, Namun Analis Peringatkan Potensi Koreksi Mendalam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Senin, 29 Desember 2025. Indeks tercatat naik 0,41 persen atau 34,69 poin, mencapai level 8.572,61.

Pada pembukaan sesi, IHSG bergerak di rentang 8.545,72 dan sempat menyentuh level tertinggi di 8.579,22. Aktivitas perdagangan menunjukkan volume transaksi mencapai 5,65 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,36 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 370.655 kali.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 318 saham menguat, 224 saham melemah, dan 173 saham bergerak stagnan. Sejumlah sektor berhasil mencatatkan penguatan signifikan, sementara sebagian lainnya berada di zona koreksi.

Sektor Penggerak dan Penekan IHSG

Sektor energi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,13 persen, diikuti oleh bahan baku yang menguat 1,87 persen. Sektor transportasi juga naik 1,00 persen, infrastruktur menguat 0,80 persen, keuangan naik 0,77 persen, properti menguat 0,43 persen, barang konsumsi siklikal naik tipis 0,28 persen, dan industri 0,05 persen.

Di sisi lain, tekanan membayangi beberapa sektor. Sektor teknologi turun 0,90 persen, kesehatan terkoreksi 0,11 persen, serta barang konsumsi non-siklikal melemah tipis 0,01 persen.

Analisis dan Proyeksi IHSG

IHSG hari ini diperkirakan berada dalam fase rawan koreksi. Secara teknikal, indeks dinilai berpeluang melemah dan menguji area 8.464 hingga 8.493. Penutupan perdagangan Rabu (24/12/2025) sebelumnya menunjukkan IHSG berakhir di level 8.537,91, turun 46,87 poin atau 0,55 persen.

Analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan bahwa IHSG saat ini berada pada bagian wave [iv] dari wave 5 pada skenario utama. Dengan kondisi tersebut, indeks masih rentan mengalami koreksi lanjutan guna menguji area 8.464 hingga 8.493, sekaligus menutup celah (gap) tipis yang terbentuk sebelumnya.

“Kami memperkirakan, saat ini IHSG sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam, sehingga selanjutnya IHSG rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 8,464-8,493 sekaligus menutup area gap tipisnya,” ujar Herditya dalam analisa hariannya.

Meski demikian, Herditya juga memaparkan skenario terburuk (worst case) yang perlu diwaspadai pelaku pasar. Pada skenario ini, IHSG diperkirakan telah menyelesaikan wave (1) dan berpotensi mengalami koreksi yang lebih dalam hingga ke kisaran level psikologis 8.000-an.

“Namun worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8,000-an,” paparnya.

Untuk pergerakan selanjutnya, level support IHSG berada di area 8.493 dan 8.414. Sementara itu, level resistance terdekat tercatat di 8.656 dan 8.714.

Mureks