Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyoroti persoalan korupsi yang menurutnya semakin membesar di Indonesia. Ia juga mengaitkan fenomena tersebut dengan menurunnya etika dan moral bangsa.
Hasto menyampaikan pandangannya ini saat membuka Seminar Nasional Refleksi Hari Anti Korupsi Sedunia di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/12/2025). Ia mengawali dengan mengingatkan sejarah pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di era Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
“KPK dibentuk dalam suatu konsideran ketika aparat penegak hukum masih dikuasi oleh penguasa, maka dibentuklah KPK,” ujar Hasto dalam pidatonya.
Selanjutnya, Hasto mengutip buku karya Steven Levitsky yang berjudul ‘How Democracies Die’. Menurutnya, buku tersebut menjelaskan bagaimana rezim otoriter terbentuk.
“Dan boleh dicek ketua KPK saat itu adalah Pak, yang pertama, Pak Taufiequrachman Ruki. Nah saya sering berdialog bersama dengan beliau, dan Ibu Mega seperti apa yang dipaparkan oleh Steven Levitsky saya mendapat buku ini dari Mas Sukidi seorang pemikir Islam kebangsaan, beliau lahir dan besar dalam kultur, pemikiran, cita-cita Muhammadiyah, dia memberikan buku Steven Levitsky. Di dalam buku itu dikatakan, judulnya How Democracies Die,” papar Hasto.
Ia menambahkan, buku tersebut menggambarkan pembentukan rezim otoriter yang kerap diwarnai krisis, seperti yang mulai terlihat saat terjadi pemusatan kekuasaan eksekutif pasca-pandemi COVID-19.
“Di dalam itu digambarkan bagaimana rezim otoriter itu terbentuk. Secara empiris sangat jelas seringkali ada yang diwarnai dengan krisis. Kita kan mulai ketika terjadi Covid itu kan terjadi pemusatan kekuasaan eksekutif,” jelasnya.
Hasto juga menyinggung cara suatu negara membentengi diri dari otoritarianisme, yang menurut buku tersebut, melibatkan etika, moral, dan nilai-nilai fundamental bangsa.
“Di dalam buku itu juga dijelaskan bagaimana negara-negara bisa membentengi terhadap otoritarian, termasuk wacana yang populis. Itu karena suatu etika, moral, nilai, yang menjadi values dari bangsa itu saudara-saudara sekalian,” tuturnya.
Kembali ke isu korupsi, Hasto menegaskan bahwa meningkatnya kasus korupsi tidak dapat dilepaskan dari potret etika dan moral bangsa yang kian menurun.
“Jadi kalau kita melihat persoalan-persoalan korupsi sekarang justru makin besar itu juga tidak bisa lepas dari potret terhadap etika moral, nilai-nilai yang diyakini oleh suatu bangsa. Korupsi makin membesar artinya nilai-nilai etika moral itu juga mulai menurun,” pungkasnya.






