Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Senin malam, 8 Desember 2025. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi terjadi pada pukul 21.24 WIB, disertai luncuran lava pijar dan kolom abu yang membubung tinggi.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, mengonfirmasi kejadian tersebut. “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 8 Desember 2025, pukul 21.24 WIB,” ujar Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin (8/12/2025), seperti dilansir Antara.
Tinggi kolom letusan teramati mencapai kurang lebih 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tersebut memiliki warna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak mengarah ke barat daya. Fenomena erupsi ini terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 182 detik.
Selain semburan abu, Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga terpantau meluncurkan lava pijar dari puncak. Dari Pos Pengamatan, terlihat sinar api yang turun mengarah ke bawah, menandakan adanya aliran material panas.
Rekomendasi Keselamatan Diberlakukan
Saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau siaga. PVMBG telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk keselamatan masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak yang merupakan pusat erupsi. “Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” jelas Mukdas Sofian.
Lebih lanjut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
PVMBG juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Perhatian khusus diberikan pada Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.






