Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena meminta seluruh warga dan pelaku wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, untuk mematuhi penutupan sementara aktivitas pelayaran. Kebijakan ini diambil demi mendukung upaya pencarian korban kapal tenggelam KM Putri Sakinah serta mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.
“Lebih daripada urusan cuaca, kita mengikuti imbauan pemerintah pusat agar dalam rangka juga kita berempati terhadap korban,” kata Melki Laka Lena di Labuan Bajo pada Rabu, 31 Desember 2025.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Pencarian Korban Kapal Tenggelam KM Putri Sakinah
Pernyataan gubernur tersebut menyusul insiden kecelakaan kapal wisata KM Putri Sakinah yang terjadi di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, pada Jumat, 26 Desember 2025. Kapal tersebut mengangkut enam wisatawan berkewarganegaraan Spanyol.
Hingga pencarian di hari keenam, tiga korban dan bangkai kapal belum ditemukan. Korban yang masih dalam pencarian adalah pelatih Tim B sepak bola wanita Valencia, Martin Carreras Fernando, beserta dua anaknya. Satu anak Martin Carreras Fernando ditemukan meninggal dunia pada Senin, 29 Desember 2025, sementara istri dan satu anaknya berhasil selamat bersama empat anak buah kapal (ABK), nakhoda, dan seorang pemandu wisata.
Penutupan Pelayaran dan Dukungan SAR
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo telah menutup sementara aktivitas pelayaran kapal wisata maupun kapal lainnya sejak Senin, 29 Desember 2025. Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menegaskan, “Penutupan sementara ini berlaku untuk seluruh wilayah perairan Manggarai Barat.”
Larangan berlayar ini didasarkan pada informasi tinggi gelombang dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan Nomor B/ME.01.02/PDGTI29/DMM/XII/2025 tanggal 29 Desember 2025.
Gubernur NTT menjelaskan bahwa penutupan pelayaran ini juga bertujuan untuk membantu Tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian. Area perairan di sekitar lokasi kejadian merupakan salah satu jalur utama bagi wisatawan yang ingin menikmati destinasi di Taman Nasional Komodo (TNK).
“Saya mohon pengertian dari seluruh masyarakat di Manggarai Barat, khususnya di Labuan Bajo dan semua wisatawan yang lagi ada di Labuan Bajo saat ini, tentu kita semua ingin menikmati Labuan Bajo seperti yang sudah diangankan dari awal untuk datang menikmati semua, tapi dalam kondisi demikian kita membantu evakuasi para korban,” ujar Melki Laka Lena.
Ia menambahkan, setiap harinya ratusan penyelam melakukan pencarian di lokasi kejadian. “Kita lihat sendiri hampir semua tempat di sekitar sini turun semua penyelam, ratusan orang tadi kita bantu dengan cara untuk tidak dulu bergerak di sekitar sini, karena ini lagi dipakai untuk evakuasi, mudah-mudahan, kita doa dalam waktu dekat ini segera ketemu sehingga nanti kita berwisata dengan evakuasi sudah berhasil,” harapnya.
Melki Laka Lena juga mengajak seluruh pihak untuk memberikan dukungan penuh kepada Tim SAR gabungan agar proses pencarian korban dapat segera tuntas.






