Berita

Gubernur Lampung Raih Penghargaan Pembina Produktivitas, Tiga Perusahaan Borong Paramakarya

Advertisement

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. Ia menerima Penghargaan Pembina Produktivitas dari Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam acara Naker Inspirational Leadership Award 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada Senin (8/12). Penghargaan ini merupakan pengakuan dari Pemerintah Pusat atas komitmen dan dukungan gubernur dalam upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja di Provinsi Lampung.

Penilaian terhadap Gubernur Rahmat Mirzani Djausal didasarkan pada keberhasilannya dalam mengimplementasikan program pembinaan Sistem Manajemen Peningkatan Produktivitas. Program ini dilaporkan telah menjangkau setidaknya 0,05% dari total perusahaan yang beroperasi di Provinsi Lampung.

Momen penghargaan ini juga menandai pencapaian bersejarah bagi Provinsi Lampung. Untuk pertama kalinya, tiga perusahaan asal daerah tersebut berhasil meraih penghargaan Paramakarya Tahun 2025 secara bersamaan. Ketiga perusahaan yang mendapat apresiasi bergengsi ini adalah PT. Alu Cinta Padamu, PT. Bumi Menara Internusa, dan PT. Natura Perisa Aroma.

Dalam pidatonya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan bahwa penghargaan ini menjadi momentum penting untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang diprediksi akan semakin berat pada tahun 2026. “Kita berada di akhir tahun 2025. Kita punya PR tahun 2026 yang jauh lebih berat. Produktivitas, inovasi, dan daya saing tenaga kerja kita menjadi isu utama yang akan kami jadikan fokus dalam program-program strategi Kementerian Ketenagakerjaan,” ujar Yassierli dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

Yassierli lebih lanjut menjelaskan bahwa konsep produktivitas tidak hanya terbatas pada angka, melainkan mencakup pola pikir, praktik kerja, budaya organisasi, dan sistem manajemen yang efektif. Menurutnya, produktivitas terwujud melalui kemampuan pekerja dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan, yang didukung oleh pemanfaatan teknologi dan budaya kerja yang unggul.

“Kami akan terus menjadikan produktivitas, inovasi, dan daya saing sebagai tiga kata kunci yang saling terkait dan menjadi concern utama kami,” tegasnya.

Advertisement

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan penyelenggaraan pelatihan vokasi bagi 100.000 orang setiap tahunnya. Yassierli menyatakan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang tersebar di berbagai provinsi akan menjadi instrumen utama dalam mencapai target tersebut.

Ia juga mengajak para kepala daerah untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kerja. “Saya yakin dengan kolaborasi bersama para Gubernur atau yang mewakili malam ini, kita bisa memberikan pelatihan vokasi seoptimal mungkin sebagai sarana skilling, upskilling, dan reskilling mereka. Sehingga tenaga kerja kita tetap relevan dan memberi kontribusi terbaik di tempat kerja,” jelas Yassierli.

Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan pembaruan kurikulum pelatihan dan peningkatan kapasitas instruktur. Upaya ini akan diperkuat melalui kemitraan strategis dengan jejaring industri, perguruan tinggi, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memastikan pelatihan vokasi yang efektif, termasuk program magang nasional.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, menambahkan bahwa Naker Inspirational Leadership Award 2025 tidak hanya bertujuan memberikan apresiasi, tetapi juga untuk mendorong peningkatan kualitas layanan ketenagakerjaan, memperkuat kepatuhan terhadap regulasi, serta memacu inovasi di tingkat daerah dan dunia usaha.

Advertisement