Berita

Dugaan Penipuan WO Ayu Puspita: Polisi Periksa Pemilik Hingga Karyawan

Advertisement

Polisi memeriksa pemilik, manajer, dan karyawan dari wedding organizer (WO) Medelief Wedding dan By Ayu Puspita terkait laporan dugaan penipuan dan penggelapan. Lima orang telah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz menyatakan, laporan pertama kasus ini diterima pada Sabtu (6/12/2025). Pihak kepolisian kemudian mengamankan sejumlah pihak terkait pada Minggu (7/12/2025) malam.

“Polres Metro Jakarta Utara menerima laporan dari beberapa orang pelapor, yang pada intinya yaitu terkait dengan penipuan atau penggelapan yang dilakukan oleh salah satu wedding organizer,” kata Erick Frendriz.

Kasus ini mencuat setelah sejumlah acara pernikahan yang ditangani WO tersebut tidak berjalan sesuai kesepakatan. Pihak WO diduga telah menerima pembayaran penuh, namun layanan yang dijanjikan tidak terpenuhi pada hari pelaksanaan.

“Contohnya yaitu, makanan yang harusnya dihadirkan pada saat pesta tersebut tidak datang. Sehingga menimbulkan komplain dari para korban,” ujar Erick Frendriz.

Erick menambahkan, hingga kini para korban terus berdatangan untuk memberikan keterangan. Meskipun baru tercatat satu laporan polisi di wilayah Jakarta Utara, terdapat sejumlah peristiwa serupa di lokasi lain yang masih dalam proses verifikasi.

“Apabila nanti lintas wilayah, kemungkinan kami akan berkoordinasi dengan Polda untuk TKP penanganannya,” ucapnya.

Kelima terlapor sebelumnya diamankan oleh Polres Jakarta Timur berdasarkan laporan warga. Namun, mereka kemudian diserahkan ke Polres Metro Jakarta Utara karena laporan resmi atas peristiwa tersebut terdaftar di wilayah hukum Jakarta Utara.

Advertisement

Dugaan penipuan ini pertama kali terungkap melalui unggahan seorang perias pengantin di TikTok yang melaporkan adanya pernikahan bermasalah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara pada Sabtu (6/12/2025).

“Jadi dia ada beberapa acara hari Sabtu itu, terus ternyata bermasalah. Katering makanannya enggak datang, cuma ada dekornya,” jelas salah seorang korban, Tamay (26), saat dihubungi.

Warganet yang mengaku sebagai korban kemudian membanjiri kolom komentar unggahan tersebut. Para korban selanjutnya berkomunikasi melalui grup obrolan WhatsApp untuk menyamakan informasi dan menemukan bahwa WO tersebut diduga menawarkan paket pernikahan yang menggiurkan.

Tamay mengungkapkan bahwa pihak WO berkelit dan tidak memberikan kejelasan. “Ini semua sudah di Polres Jakarta Utara. Termasuk owner-nya, semuanya, marketing-nya. Mereka berkelit. Pokoknya enggak jelas lah, kami enggak dapat titik terangnya,” ujarnya.

Korban yang acaranya sudah berlangsung dimintai keterangan. Sementara itu, korban yang rencananya baru akan menikah pada April 2026, seperti Tamay, belum dapat diproses lebih lanjut karena kasusnya dianggap belum termasuk tindak pidana penipuan.

“Yang dipanggil orang-orang yang acaranya udah selesai. Kami yang acaranya masih lama enggak bisa diganti (uangnya), karena acaranya belum terjadi. Cuma kan kami meminimalisir jangan terjadi,” tutur Tamay.

Informasi yang beredar menyebutkan pemilik WO sempat dibawa ke Mapolda Metro Jaya oleh salah satu keluarga korban. Setelah pemeriksaan selama empat jam, pemilik WO dibebaskan dengan alasan telah bernegosiasi dengan korban.

Advertisement