Berita

Dua Robot Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Api di Gudang Karbit Pasar Induk Kramat Jati

Advertisement

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengerahkan dua unit robot LUF 60 untuk mempercepat proses pemadaman api yang melalap gudang karbit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Penggunaan robotik ini dinilai efektif untuk menjangkau titik api yang sulit diakses secara manual.

Robotik untuk Akses Titik Api Sulit

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Kasudin Gulkarmat Jaktim), Muchtar Zakaria, menjelaskan bahwa gudang yang terbakar berisi karbit dan tumpukan kertas yang mudah terbakar. Bahan-bahan tersebut membuat api cepat menyala kembali jika tidak dibongkar hingga tuntas.

“Jadi ada gudang karbit itu. Jadi penyimpan karbit. Kemudian tumpukan-tumpukan kertas. Jadi harus kita bongkar sampai tuntas. Kalau nggak nyala lagi, nyala lagi,” jelas Muchtar ditemui di lokasi kebakaran, Senin (15/12/2025).

Ia menambahkan, proses pemadaman secara manual memakan waktu lama. Oleh karena itu, robotik kembali digunakan untuk menuntaskan pembongkaran material yang menghalangi sumber api.

“Makanya tadi kita pakai robotik lagi. Kita masukin lagi. Secara manual kita agak lama. Prosesnya emang berat. Lalu kita lakukan apa, dengan menggunakan robotik, sudah tuntas,” lanjutnya.

Fungsi Ganda Robot Damkar

Muchtar memaparkan bahwa kedua robot yang digunakan memiliki fungsi multifungsi. Selain menyemprotkan air, robot ini juga mampu mendorong material yang menutup sumber api.

“Fungsinya bisa, bisa buat kita kerja untuk menyemprotkan, mengeluarkan air. Kemudian tadi untuk kita lakukan mengurai. Kita lihat kan ada bangunan-bangunan dari besi-besi. Kemudian tumpukan-tumpukan kertas-kertas ke gudang-gudang. Itu kita lakukan dengan robotik untuk mempercepat operasi pemadaman. Kalau kita secara manual kan makan waktu lama, maka kita pakai dengan robotik itu,” tutur Muchtar.

Advertisement

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa robotik juga digunakan untuk menjangkau area dengan suhu tinggi yang berbahaya bagi petugas.

“Nah kedua, ketika kita nanti, katakan titik apinya itu mungkin suhunya terlalu tinggi. Radius yang paling tertinggi, kita menggunakan robotik. Nah robotik itu dioperasikan menggunakan remote control. Sehingga dengan jarak jauh bisa kita lakukan operasi pemadaman,” ungkap dia.

Bahan Mudah Terbakar Jadi Kendala

Muchtar menyebutkan, kendala utama dalam pemadaman kebakaran kali ini adalah keberadaan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti karbit dan kertas. Karbit, khususnya, sangat mudah tersulut api sehingga memerlukan penanganan ekstra.

“Jadi tempat penyimpanan karbit. Kemudian di situ ada tumpukan-tumpukan kertas. Karena memang kertas-kertas ini kan untuk pembungkus-pembungkus buah ya. Jadi memang diperlukan. Jadi tumpukan-tumpukan kertas-kertas itu yang hangus,” ujar Muchtar.

Ia menegaskan bahwa karbit yang sudah padam pun berpotensi menyala kembali jika suhu di sekitarnya meningkat.

“Karbit tadi itu memang nggak bisa kita, udah padam, kita tinggal, lihat suhunya agak naik lagi, panas, ya terjadi penyalahan kembali. Maka tadi kita tuntaskan tumpukan-tumpukan itu dengan menggunakan robotik,” pungkasnya.

Advertisement