Sebanyak dua jenazah korban kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah dipulangkan pada Selasa malam (9/12/2025) setelah berhasil diidentifikasi. Satu jenazah lainnya masih menunggu kedatangan keluarga.
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Prima Heru, menyatakan bahwa dua jenazah yang diserahkan malam itu adalah atas nama Rufaidha dan Novia. “Ini kita serahkan dua dulu karena satu keluarga belum datang, yaitu dari keluarga korban Rufaidha sama Novia kita serahkan malam ini,” ujar Prima kepada wartawan.
Novia teridentifikasi sebagai seorang ibu hamil. Pihak RS Polri dan penyidik telah menyerahkan data kematian korban kepada keluarga yang berduka.
Tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah:
- Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun (teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis, dan properti).
- Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun (teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti).
- Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun (teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti).
Kebakaran di gedung Terra Drone dilaporkan terjadi pada pukul 12.43 WIB dan menelan total 22 korban jiwa, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.
Sumber Api Diduga Baterai Litium
Pihak pemadam kebakaran menduga bahwa sumber api berasal dari baterai litium yang tersimpan di dalam gedung. Dugaan ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, menjelaskan bahwa petugas telah berupaya memadamkan api menggunakan lima unit alat pemadam api ringan (APAR) sesaat setelah kejadian. Namun, upaya tersebut tidak berhasil mengendalikan api yang terus membesar dan mengeluarkan asap tebal.
“Informasi yang kami terima, sudah berupaya dipadamkan dengan APAR. Itu sekitar lima unit APAR berupaya untuk memadamkan,” jelas Bayu di Jakarta Pusat, Selasa (9/12).






