Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), memicu peringatan dini akan potensi cuaca ekstrem. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mendesak pemerintah dan masyarakat untuk segera merespons dengan langkah mitigasi.
Huda menekankan bahwa meskipun potensi bibit siklon ini berkembang menjadi siklon penuh masih rendah dalam 72 jam ke depan, dampak penyertanya bersifat nyata dan mengancam. “Saya melihat laporan BMKG mengenai Bibit Siklon 96S ini sebagai peringatan dini (early warning) yang harus segera direspons dengan mitigasi struktural maupun non-struktural baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Meskipun potensi menjadi siklon penuh masih rendah dalam 72 jam ke depan, dampak penyertanya (hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi) bersifat nyata dan mengancam,” kata Huda kepada wartawan, Sabtu (27/12/2025).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Untuk itu, Huda mendorong pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, serta kementerian/lembaga terkait untuk meningkatkan koordinasi. Ia juga menyarankan peningkatan aktivitas operasi teknologi modifikasi cuaca di wilayah-wilayah rawan.
Selain itu, audit infrastruktur kritis menjadi prioritas. “Pemerintah juga harus segera melakukan audit infrastruktur kritis seperti memastikan bendungan, tanggul sungai, dan drainase utama di wilayah NTB dan NTT dalam kondisi prima untuk menampung debit air tinggi,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga didorong menjadi ujung tombak penanganan bencana. Huda meminta pemerintah daerah meningkatkan efektivitas rantai komando untuk antisipasi potensi banjir bandang maupun tanah longsor.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diharapkan aktif memantau pergerakan bibit siklon secara waktu nyata. “Pimpinan wilayah bisa menginstruksikan adanya ronda cuaca dan pengecekan titik rawan longsor/banjir secara berkala. Pemerintah daerah bagi kami sudah selayaknya dalam situasi seperti ini terus melakukan simulasi penanganan bencana termasuk simulasi evakuasi warga terdampak,” ujarnya.
Huda juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi korban jiwa. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Masyarakat diminta menyiapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, senter, dan makanan darurat. “Masyarakat harus mulai waspada dengan selalu menyiapkan tas siaga bencana untuk mengamankan dokumen penting, obat-obatan, senter, makanan darurat, dalam satu tas yang mudah di bawah. Masyarakat juga harus selalu memantau informasi resmi dari lembaga berwenang untuk menentukan langkah mitigasi. Selain itu hindari titik rawan seperti kawasan pesisir, bantan sungai, hingga lereng perbukitan yang rawan longsor,” imbuhnya.
BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 96S
BMKG sebelumnya telah mengumumkan deteksi bibit siklon tropis 96S yang terbentuk di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (25/12) dini hari. Bibit siklon ini berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Data BMKG menunjukkan kecepatan angin maksimum bibit siklon 96S mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1003 hPa. Pengamatan citra satelit terakhir memperlihatkan adanya pertumbuhan awan konvektif di sekitar pusat sirkulasi, meskipun masih belum terorganisasi dengan baik dan sporadis di sebelah utara pusat sistem.
BMKG memprediksi sistem ini akan cenderung persisten dalam 24 jam ke depan. “Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan sistem ini cenderung persisten, dan akan mengalami sedikit peningkatan kecepatan angin pada 24-48 jam ke depan ditandai dengan sirkulasi yang semakin tertutup dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot, terutama di utara pusat sirkulasi dengan arah pergerakan ke arah timur-tenggara,” jelas BMKG.
Pergerakan bibit siklon diproyeksikan berbalik arah ke barat laut hingga barat pada 48-72 jam. Secara umum, potensi bibit siklon tropis 96S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan masih dalam kategori rendah.
Wilayah Terdampak Potensi Cuaca Ekstrem
Berikut adalah daftar wilayah yang diprediksi terdampak bibit siklon tropis 96S:
- Hujan kategori sedang-lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Angin Kencang di wilayah Pesisir selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur.
- Tinggi gelombang kategori sedang (1,25-2,5 m) di wilayah Perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga DI Yogyakarta, perairan selatan Pulau Lombok hingga Pulau Timor, dan Laut Sawu.
- Tinggi gelombang kategori tinggi (2,5-4 m) di wilayah Selat Bali bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur.






