Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera membangun posko-posko kesehatan di wilayah terdampak bencana di Aceh. Desakan ini muncul setelah belasan ribu pengungsi di sembilan kabupaten/kota di Aceh dilaporkan terserang berbagai penyakit, mulai dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga diare.
Irma menyatakan pentingnya langkah cepat ini agar para korban mudah menjangkau layanan kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas. “Kami di Komisi IX mendorong Kemenkes untuk membuka posko-posko kesehatan di wilayah terdampak, agar mudah dijangkau korban dan penyakit tidak mewabah,” ujar Irma kepada wartawan pada Minggu, 21 Desember 2025.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Menurut Irma, Kemenkes seharusnya sudah memikirkan cara untuk memastikan para korban bencana tidak kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Ia menyoroti kondisi serba terbatas di pengungsian yang rentan memicu berbagai penyakit dan menurunkan daya imunitas korban. “Tentu juga akan menurunkan daya imunitas mereka terhadap penyakit. Untuk itu perlu adanya koordinasi yang konkrit dan solid dari semua pihak,” tambahnya.
Irma juga mengungkapkan fakta di lapangan bahwa banyak relawan dari TNI dan Polri yang berhasil menembus lokasi sulit dijangkau, namun terkendala kekurangan alat-alat kesehatan dasar. Ia bercerita sempat dihubungi Wakil Ketua MPR Lestari Mierdijat yang meminta bantuan untuk menyampaikan permohonan alat kesehatan dan obat-obatan. “Alhamdulillah Ibu Endang Dirjen Yankes segera merespons dan mengirimkan bantuan yang dibutuhkan,” kata Irma.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Aceh telah melaporkan bahwa ribuan pengungsi mulai terserang penyakit. Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Ferdiyus, pada Jumat, 19 Desember 2025, menyebutkan bahwa kasus ISPA mencapai hampir 10 ribu yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. “Campak kita baru mendapatkan 9 kasus, dan ini yang kita khawatir kalau dia tinggal di barak, itu bisa menjadi penularan ke tempat lain,” jelas Ferdiyus, seperti dilansir detikSumut.
Selain ISPA dan campak, data Dinkes Aceh juga mencatat sekitar 1.376 kasus diare dan 1.336 kasus flu yang dialami para pengungsi.






