Nasional

Di Tengah Lumpuhnya Akses Medis Pascabanjir, Posko DT Peduli Jadi Harapan Warga Aceh Tamiang

ACEH TAMIANG – Gelap gulita pascabanjir bandang yang merendam Aceh Tamiang masih menyelimuti sejumlah desa. Sejak Sabtu, 6 Desember 2025, akses layanan medis menjadi sangat terbatas, menyisakan warga dalam kondisi rentan. Di tengah situasi genting ini, DT Peduli hadir membuka posko kesehatan darurat, menjadi secercah harapan bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Kondisi di lapangan masih memprihatinkan. Listrik belum kembali menyala, membuat suasana desa gelap sepenuhnya. Fasilitas kesehatan utama seperti Puskesmas juga belum dapat beroperasi, menambah daftar panjang kesulitan warga. Selain itu, banyak kendaraan warga yang hanyut terbawa arus banjir, semakin mempersulit mobilitas untuk mencari bantuan medis.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keputusasaannya. “Mau ke Puskesmas belum buka… Mau tinggalkan rumah takut nggak kebagian sembako. Kendaraan pun sudah hanyut waktu banjir,” ujarnya dengan nada lelah, menggambarkan dilema yang dihadapi banyak penyintas.

Banyak warga kini menderita luka-luka di kaki akibat serpihan kaca dan benda tajam yang berserakan setelah banjir surut. Minimnya penanganan medis di awal menyebabkan beberapa luka mulai menunjukkan tanda-tanda infeksi, memperparah kondisi kesehatan mereka.

Di sinilah peran posko kesehatan darurat DT Peduli menjadi krusial. Para tenaga medis dan relawan sigap memberikan berbagai layanan, mulai dari perawatan luka, pendampingan kesehatan, hingga penyuluhan penting bagi warga agar terhindar dari penyakit pascabanjir.

Salah satu relawan medis yang aktif adalah dr. Nurdianita Indah Pratama. Sejak malam, ia tanpa henti menangani warga yang datang silih berganti ke posko. Dr. Nurdianita menegaskan bahwa Aceh Tamiang saat ini sangat membutuhkan dukungan tenaga medis tambahan.

“Kehadiran lebih banyak relawan kesehatan sangat penting agar proses pemulihan masyarakat bisa berjalan lebih cepat,” kata dr. Nurdianita, menekankan urgensi bantuan lebih lanjut.

Farid, salah satu warga yang mendapatkan perawatan, merasakan langsung manfaat posko ini. Kakinya mengalami infeksi setelah terluka oleh serpihan kaca. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Terima kasih karena sudah menyediakan program ini untuk Desa Tanjung Karang. Kami sangat terbantu,” tutur Farid, menunjukkan betapa besar arti bantuan tersebut bagi dirinya dan warga lainnya.

Posko kesehatan darurat DT Peduli diharapkan dapat terus menjadi tempat bernaung dan sumber kekuatan bagi warga Aceh Tamiang yang masih berjuang memulihkan diri dari dampak bencana. Kehadiran para relawan dan tenaga medis menjadi pilar penting agar desa ini bisa segera bangkit kembali.

Mureks