Berita

Desak TPA Cipeucang Ditutup, Warga Tangsel Datangi Kantor UPT Bawa Spanduk

Advertisement

Ratusan warga Cipeucang, Tangerang Selatan, menggelar unjuk rasa di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cipeucang, Serpong, pada Senin (8/12/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk desakan agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang segera ditutup.

Massa yang berasal dari Kampung Curug Serpong RT 06 RW 04 ini mendatangi kantor UPT Cipeucang dengan membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan. Salah satu spanduk berwarna putih bertuliskan seruan tegas, “Tutup TPA Cipeucang!”.

Selain spanduk, warga juga membawa surat pernyataan berisi daftar tuntutan rinci terkait masalah yang ditimbulkan oleh TPA tersebut dan dampaknya yang dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.

Surat tuntutan tersebut diserahkan langsung oleh salah satu perwakilan warga, Dulrohman (60), kepada Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, Hadi Widodo. “Keluhan warga itu seperti ini, pak,” ujar Dulrohman sambil menyerahkan dokumen tersebut.

Adapun isi tuntutan yang tertulis dalam surat tersebut mencakup beberapa poin krusial:

Advertisement

  • Penutupan TPA Cipeucang efektif mulai Senin, 8 Desember 2025.
  • Normalisasi saluran air kali seperti kondisi semula.
  • Perapihan area sampah di sekitar permukiman warga yang terdampak.
  • Penyediaan alat berat yang siaga untuk perapihan saluran air dan lingkungan rumah warga.
  • Penanganan serius terhadap lindi (cairan sampah) dan bau tak sedap dari TPA.
  • Penanganan dampak kesehatan serta pemberian kompensasi bagi warga yang terdampak.

Agus (50), warga lainnya, mengungkapkan kekecewaannya atas respons yang minim dari pihak UPT Cipeucang terhadap keluhan warga selama ini. Ia menjelaskan bahwa kondisi sampah di TPA Cipeucang semakin menggunung dan meluber hingga mendekati area pemukiman.

Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa gunungan sampah tersebut kerap longsor dan menutupi aliran sungai, yang berujung pada seringnya banjir melanda rumah warga. “Sering diabaikan kita. Gunungan sampah sudah mendekati rumah, terus air lindi sudah jatuh ke tanah kita semua, kita sudah ngadu tapi enggak ada respons dari mereka, diabaikan,” keluhnya.

Menyikapi kondisi tersebut, warga memutuskan untuk menggelar aksi di Kantor UPT Cipeucang. Mereka berharap aksi ini dapat mendorong adanya solusi konkret, setidaknya untuk penanganan awal di TPA Cipeucang. “Ya kita sih sementara dirapihkan saja dulu, jangan sampai dekat-dekat rumah kita. Pokoknya sampah seperti semula,” harap Agus.

Advertisement