Aksi damai yang digelar warga Kampung Curug Serpong di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, pada Senin (8/12/2025), mendadak berubah ricuh. Insiden nyaris adu pukul terjadi antara seorang perwakilan warga dan pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota saat proses mediasi berlangsung.
Kericuhan bermula ketika perwakilan warga, Dulrohman (60), menyampaikan keluhannya kepada Sekretaris DLH Tangsel, Hadi Widodo. Dialog yang seharusnya berjalan tertib berubah tegang ketika Dulrohman menanyakan masa jabatan Hadi.
“Bapak menjabat sudah berapa tahun?” tanya Dulrohman kepada Hadi.
“Saya sudah lama Pak,” jawab Hadi. Jawaban singkat ini memicu reaksi dari warga yang hadir, yang merasa sudah lebih lama mendiami wilayah Cipeucang.
Di tengah suasana yang mulai memanas, seorang pegawai DLH bernama T. Yopi tiba-tiba menyahut, mencoba menjawab pertanyaan Dulrohman. “Dia juga tahu kalau bapak sudah lama tinggal,” kata Yopi.
Sikap Yopi justru membuat Dulrohman semakin jengkel. Ia meminta Yopi untuk diam dan menegaskan bahwa pertanyaan itu ditujukan kepada Sekretaris DLH. “Sudah diam, saya tanya bapak ini, biar dia yang jawab,” ucap Dulrohman.
Dulrohman kembali melontarkan pertanyaan terkait sosialisasi dampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang kepada warga. “Lalu pernah bapak melakukan sosialisasi terhadap lingkungan tentang keadaan sampah?” tanya Dulrohman.
Namun, saat Hadi hendak menjawab, Yopi kembali memotong pembicaraan. “Pak, jelasin Pak sudah berapa lama di sini Pak,” sahut Yopi.
Puncaknya, Dulrohman merasa terpancing emosi ketika Yopi diduga memelototinya saat ia sedang mendengarkan jawaban Hadi. “Eh kamu kok melotot sama saya?” kata Dulrohman sambil berdiri dari tempat duduknya dan memukul meja.
Adu mulut antara keduanya tak terhindarkan dan nyaris berujung pada kontak fisik. Untungnya, warga lain yang hadir segera bertindak cepat melerai sehingga bentrokan fisik berhasil dicegah. Yopi kemudian diminta untuk meninggalkan ruang pertemuan bersama Sekdis DLH dan Kepala UPT Cipeucang.
Sebelum insiden tersebut, warga Cipeucang memang menggelar aksi demo dengan membawa spanduk bertuliskan tuntutan penutupan TPA Cipeucang. Spanduk putih itu bertuliskan, “Tutup TPA Cipeucang!”.
Mereka juga membawa kertas yang berisi daftar tuntutan terkait dampak buruk TPA Cipeucang:
- Penutupan TPA Cipeucang per hari Senin, 8 Desember 2025.
- Normalisasi saluran air kali seperti dulu.
- Perapihan sampah di sekitar rumah warga yang terdampak.
- Alat berat standby untuk perapihan saluran air dan rumah warga.
- Penanganan lindi dan bau sampah.
- Dampak kesehatan dan kompensasi bagi warga yang terdampak.






