Delegasi Kedutaan Besar Prancis dan Tim Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Pejaten pada Kamis, 18 Desember 2025. Dalam kunjungan tersebut, delegasi Prancis menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pendekatan Indonesia, khususnya Polri, dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berskala besar.
Director General for Global Affairs Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, Mrs. Salina Grenet-Catalano, menyoroti pentingnya program ini bagi generasi muda. “Memberikan makanan yang baik dan bergizi setiap hari bagi anak-anak sangat penting bagi perkembangan otak dan kapasitas intelektual mereka. Program ini merupakan investasi besar bagi pembangunan ekonomi dan masa depan bangsa,” ujar Mrs. Salina.
Kunjungan ini menjadi pengakuan atas peran aktif Polri dalam mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Program MBG. SPPG Polri tidak hanya memastikan program berjalan cepat dan masif, tetapi juga menjamin keamanan pangan yang didukung langsung oleh Dokkes Polri sebelum makanan didistribusikan kepada para penerima manfaat.
Delegasi Prancis juga menyoroti pentingnya keterlibatan produsen lokal dan rantai pasok pendek yang telah diterapkan pada dapur MBG Polri. Mrs. Salina menambahkan, “Program makanan sekolah harus berbasis produk lokal dengan rantai pasok yang pendek. Hal ini menjamin kualitas dan kesegaran pangan, sekaligus mendorong pengembangan ekonomi lokal.”
Selama peninjauan, delegasi melihat langsung proses pengolahan makanan di dapur SPPG Polri, termasuk pemeriksaan keamanan pangan (food safety check) yang ketat oleh Dokkes Polri. Sistem ini memastikan setiap menu yang disajikan telah melalui pengawasan kesehatan dan gizi secara ketat.
Kasatgas MBG Polri, Irjen Pol. Nurworo Danang, menegaskan komitmen Polri untuk mengoptimalkan kekuatan organisasinya demi mempercepat jangkauan MBG ke seluruh wilayah Indonesia. “Polri memanfaatkan keberadaan 508 Polres yang tersebar di seluruh Indonesia untuk percepatan pembangunan SPPG. Kami mendorong setiap Polres bersama masyarakat minimal membangun satu SPPG agar pelayanan MBG dapat menjangkau seluruh penerima manfaat secara cepat dan merata,” tegas Irjen Pol. Nurworo Danang.
Irjen Pol. Nurworo Danang menjelaskan bahwa Mabes Polri telah membentuk Gugus Tugas MBG secara berjenjang dari tingkat Mabes Polri, Polda, hingga Polres untuk mengelola dapur SPPG. “Gugus tugas ini memastikan seluruh dapur SPPG Polri dibangun dan dikelola sesuai standar kualitas yang ditetapkan pemerintah. Kami menyusun buku panduan pengelolaan MBG Polri, menetapkan SOP tata kelola dapur yang ketat, melakukan pemeriksaan keamanan pangan sebelum distribusi, serta membentuk tim quality control dari tingkat pusat hingga Polres,” jelasnya.
Selain menjamin kualitas dan keamanan pangan, Polri juga mengintegrasikan aspek budaya dan kearifan lokal dalam pelaksanaan MBG. “Melalui buku menu Nusantara dari SPPG Polri, kami berupaya mengenalkan bahan pangan pokok sekaligus melestarikan menu lokal dari berbagai wilayah Indonesia sebagai bagian dari pendidikan gizi dan budaya bagi anak-anak,” tambahnya.
Delegasi Prancis menilai skala dan tata kelola MBG Indonesia, termasuk peran Polri di dalamnya, sebagai salah satu yang paling ambisius di dunia. Prancis menyatakan kesiapan untuk terus mendukung Indonesia melalui kerja sama dengan World Food Programme (WFP) serta penugasan ahli di Bappenas guna memperkuat koordinasi dan keberlanjutan program.
Melalui Program Makan Bergizi Gratis, Polri menegaskan pengabdian Bhayangkara tidak hanya hadir dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga mengawal kualitas generasi masa depan bangsa, sejalan dengan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.






