Berita

Danrem Lilawangsa Bantah Keras Prajurit TNI Rampas Bantuan Bencana di Aceh

Advertisement

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, membantah tegas tudingan bahwa prajurit TNI telah merampas bantuan bencana di Aceh. Ia menegaskan bahwa TNI justru bertugas mengamankan dan mendistribusikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang terdampak.

TNI Amankan Bantuan Sesuai Perintah BNPB

Kolonel Inf Ali Imran menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak benar. “Saya Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, membantah keras atas tuduhan kepada anggota TNI, merampas bantuan yang ada. Salah itu,” katanya di Lhokseumawe, Aceh, Senin (15/12/2025), dilansir Antara.

Ia menjelaskan, TNI hanya menjalankan perintah dari Menko Polhukam dan BNPB untuk mengamankan logistik yang tiba dari pelabuhan. Bantuan tersebut kemudian dibawa ke Korem sebagai posko terpadu yang telah ditetapkan oleh BNPB untuk selanjutnya didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

“TNI hanya menjalankan tugas membantu mengangkat bantuan dari pelabuhan ke posko terpadu yang dipimpin oleh BNPB, kemudian bantuan ini akan didistribusikan ke wilayah-wilayah,” ujarnya.

Sistem Distribusi Tercatat dan Merata

Kolonel Ali Imran memastikan bahwa setiap proses pengambilan dan pendistribusian bantuan tercatat dengan baik, baik barang masuk maupun keluar. Proses ini juga melibatkan keuchik (kepala desa), Camat, Babinsa, dan Babinkamtibmas untuk memastikan keadilan dan pemerataan.

“Biar kita bisa mendata dengan jelas, desa mana yang sudah dapat dan mana yang belum,” katanya. Ia menambahkan, hal ini penting agar tidak ada desa yang mengaku belum menerima bantuan padahal sudah berulang kali menerimanya, sementara desa lain masih belum tersentuh.

Upaya Penanggulangan Pascabencana

Pria asal Aceh ini mengungkapkan bahwa sejak bencana alam melanda, pihaknya terus berupaya membantu kesulitan masyarakat. Para prajuritnya bahkan terus berjuang keras dalam penanggulangan pascabencana hingga menuju tahap pemulihan.

“Ya, tidak ada niat kami untuk merampas, saya sudah tiga minggu jungkir balik nih, saya orang Aceh, tidak mungkinlah, saya mau merampas bantuan untuk masyarakat saya sendiri,” tegasnya.

Advertisement

Distribusi ke 12 Kabupaten/Kota

Kolonel Ali Imran merinci, bantuan tersebut diperuntukkan bagi seluruh daerah terdampak bencana di 12 kabupaten/kota dalam wilayah kerjanya. Termasuk Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues yang masih didistribusikan melalui jalur udara “AirDrop”.

“Bahkan saya perintahkan Dandim Aceh Utara, akan membawa secara estafet sampai ke kilometer 42. Sekarang dari Bener Meriah sudah banyak turun untuk mengambil bantuan,” ujarnya.

Tanggapan Terkait Pembegalan Kapal Bantuan

Terkait peristiwa pembegalan kapal pengangkut bantuan beberapa hari lalu di tengah laut, Danrem Ali Imran mengaku tidak ingin kejadian serupa terulang. Ia menyayangkan adanya oknum yang berani melakukan pembegalan meskipun ada unsur TNI yang turut serta dalam pengawalan.

“Jadi biar jelas siapa yang mengambil, dan fitnah itu. Kejadian berapa hari kemarin, padahal turut membawa bantuan dengan kapal ada TNI, tetapi dia masih berani, dengan mengatas namakan seseorang, terus ambil. Itu tidak boleh,” katanya.

Himbauan untuk Masyarakat

Kolonel Ali Imran menjelaskan bahwa bantuan yang ada berasal dari pemerintah pusat, Kementan, Bapanas, serta para relawan dan donatur dari Jakarta maupun daerah lain. Ia menghimbau masyarakat, khususnya yang terdampak bencana, untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.

“Kita minta kepada masyarakat untuk mengerti dan bersabar, kita sedang mengalami bencana dan berupaya agar cepat pemulihan,” ujarnya. Ia menambahkan, sebagai sesama orang Aceh yang mayoritas beragama Islam, memfitnah adalah dosa. Keinginan bersama adalah penyaluran bantuan tepat sasaran langsung kepada korban.

Advertisement